EKONOMI
Kepala BPBD Batu Bara Dikabarkan Hilang Diduga Bawa Segopok Duit APBD dan Tipu para Kontraktor dan orang-orang Kaya
Hingga detik ini, Aparat Penegak Hukum belum menyelidiki atas hilangnya Sakban bersama setumpuk uang yang diduga berkaitan dengan dugaan benturan kepentingannya dengan dana APBD. Publik dikalangan kontraktor sudah mencurigai Sakban telah menipu banyak orang kaya dari kalangan kontraktor besar hingga kecil setelah pelariannya pada 10 Agustus 2022 dengan menutup rekening mobile kerabat dekatnya yang biasa ia pakai untuk dugaan Money laundering, hingga kabarnya ia diduga membawa setumpuk keuntungan uang APBD dengan memakai perusahaan afliator.
Kontra.id — IMAJI kemewahan itu sudah dia susun sedemikian cermat. Ia selalu tampil tenang dengan gaya sultan, tahu karya seni, mulai dari seni otomotif hingga nilai seni dalam merek-merek terkenal, dan paham minuman keras yang paling mahal.
Demi ingin mengikuti jejak seorang sultan, Ia juga selalu mengenakan gadget mewah dan fasihion dari rumah mode mahal ternama, dan dikelilingi orang dengan selera sepertinya: bicara soal proyek, jabatan dan lingkaran dalam kekuasaan.
Ia juga pandai “meloncat” dari satu pesta ke pesta birokrasi lain, dari pejabat biasa melompat menjadi pejabat kepala Badan di Kantor BPBD Batu Bara, sering pulang pergi ke medan dengan dikawal bagaikan seorang Godfather atau bos besar.
Dalam balutan itulah pria berkepala pelontos yang sudah berusia sekitar 40 tahun ini “seolah lahir kembali” sebagai seorang anak muda tampil kaya dengan jabatan penuh gengsi dengan nama sapaan Sa’ban, dia dihormati bagaikan seorang Don, baik di pemerintahan maupun sipil biasa.
Dia dikenal gelamor dengan hidup gaya hedon seperti anak muda kebanyakan yang lahir di abad 21, Sa’ban juga eksis di Instagram bahkan hingga memamerkan senjata miliknya dengan peluru yang siap ledak.
Segala tingkah laku dan kemewahan manipulatif yang melekat padanya memang bisa membuat mereka yang kaya berakal pendek terperenyak.
Citra kehidupan glamor inilah yang mungkin membuat hampir semua orang takjub untuk menuhankannya.
Bahkan dari saku dan dompet mewahnya dari fasihon ternama, dia kerap keluarkan bergumpal-gumpal “uang” yang kemudian ia sebarkan seperti benda-benda tak berharga saat berjumpa dengan orang-orang kaya berkuasa di klub mewah ternama untuk memanipulasi mereka.
wajahnya yang ber-air muka dingin dengan kepala plontos, warna kulit coklat dengan pipi yang agak gembil itu, terlihat kalem tak seperti kebanyakan para penipu.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Sakban Effendi Harahap, Dia menjabat sebagai Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu Bara setelah berhasil meraih sekor nilai lelang jabatan tertinggi dalam seleksi lelang jabatan tinggi pratama pada 1 November 2021 oleh sejumlah akademisi dan panitia lelang jabatan.
Nama Sa’ban kini tengah menjadi buah bibir terutama dari kalangan Pemerintah kabupaten Batu Bara, kini ia telah menjadi beban bagi para kontraktor yang kemudian membawa prahara bagi Pemerintah Batu Bara.
Sebelumnya, begitu Sa’ban dilantik sebagai Sekretaris BPBD sejak 4 Maret 2021 lalu hingga diberi kuasa jabatan sebagai kepala BPBD Batu Bara pada 18 Desember 2021 hasil dar seleksi lelang jabatan pada 1 November 2021 lalu, kini nama Muhammad Sa’ban Efendi Harahap dikabarkan banyak menipu berbagai lapisan masyarakat.
Mulai dari dugaan menipu uang pejabat eselon II dan III, uang kontraktor, kerabat dekat, keluarga dan diduga menipu uang mertua sendiri hingga mencapai setengah miliar (600 juta), tak hanya semata-mata menipu uang kalangan menegah atas, Sa’ban juga diduga telah menipu uang wartawan dengan menggunakan sejumlah domumen kerja bodong.
Hilangnya Sa’ban dari Pemerintah kabupaten Batu Bara kini telah menambah sederet masalah prahara dan kegaduhan terutama di kalangan aparatur sejumlah kontraktor yang selama ini menjual barang dan jasa kepada Pemerintah di daerah ini.
Tak hanya kontraktor besar yang diduga tersirep ilusi kekayaan bila bermain proyek dengan Sa’ban, sejumlah kontraktor kecil dibuat Sa’ban pusing kepalang tekor lantaran uang kontraktor dilarikannya dengan meninggalkan mereka dokumen kontrak kerja yang ternyata bodong, begitu kontraktor mengetahui terjerat bujuk rayu Sa’ban, orang terdekat Sa’ban bahkan ikut menjadi mangsa atas dugaan penipuannya.
Atas kegaduhan itu, Kantor Bupati Batu Bara dan kantor BPBD selalu ramai dalam sepekan terakhir ini.
Bahkan tampak Sekretaris Daerah juga terlihat sibuk bukan main dan getol ingin memecahkan teka-teki keberadaan Sa’ban, setelah diketahui dirinya juga melarikan mobil dinasnya bersama sejumlah uang hasil dugaan kejahatan penipuannya.
Hingga hari ini pada selasa 23 Agustus 2022, tema utama yang paling terbanyak diperbincangkan di seluruh OPD pemerintah kabupaten Batu Bara yang berhubungan dengan nama Sa’ban masih soal ihwal dugaan penipuan dari berbagi pola gaya kerah putih (White Collar Crime), bahkan dengan tahtik yang tak biasa.
Saat ditanya kepada bendahara yang mengurus ihwal keuangan BPBD Batu Bara, Dody Bagun salah satu orang kepercayaan Sa’ban dalam urusan keuangan BPBD saat ditemui pada selasa 16 Agustus 2022 mengaku tak pernah mengetahui lagi keberadaan Sa’ban sejak pada 10 agustus 2022.
“Beberapa minggu ini tidak pernah masuk kantor lagi, tak ada kabar dari dia, informasi kontaknya terakhir aktif rabu itu lah, (10 Agustus 2022). ” kata Bendahara BPBD Batu Bara Dody Bangun, ditemui 16 Agustus 2022.
Sejumlah anggota Sa’ban di BPBD mulai dari pejabat struktural, Staf fungsional di kantor BPBD tampak melongok setelah hilangnya Sa’ban.
Lebih dramatisnya, sejumlah petugas honorer yang berjaga di kantor BPBD saat ditemui tampak dengan wajah kusam penuh frustasi, mereka berharap uang gaji honor mereka tidak terkendala gegara Sa’ban menghilang dari kejaran sejumlah korban dugaan penipuan.
Beredar rumor, Sakban menghilang dengan membawa setumpuk uang diduga bernilai sekitar 7,9 miliar.
Dari uang sebesar itu diduga terdapat sejumlah uang BPBD yang diduga digelapkannya dari berbagai pola gaya kerah putih, bahkan beberapa sumber menyebut uang korban yang diduga diitipu lebih dari 10 miliar.
Hal itu terbongkar setelah Sa’ban diduga memerintahkan salah satu kerabat dekat yang mengurus ihwal keuangan hasil dugaan kejahatannya untuk menutup rekening BCA mobile milik kerabatnya dengan inisal ARA.
Rekening ARA yang biasanya digunakan Sa’ban dengan maksut untuk sejumlah dugaan penipuan.
Satu-satunya rekening yang dikuasai Sa’ban atas nama orang lain yang dapat terlacak media ini adalah Rekening BCA dengan inisial ARA.
Selain Rekening berinisial ARA dipakainya sebagai tempat uang dugaan kejahatan yang didapatkan Sa’ban, selain itu Sa’ban juga diduga mencuci uang hasil kejahatan kerah putihnya dengan hasil rekening itu.
Narasumber kontra.id yang didapat dari orang terdekat Sa’ban menyebut, setiap kali Sa’ban mendapatkan uang dari sejumlah Korban, ia akan memakai rekening tersebut diduga untuk maksut menjalankan kerajaan kriminalnya, baik uang yang didapat dari dugaan penipuan terkait janji proyek pelaksanaan APBD maupun Dana Belanja Tak Terduga (BTT) yang telah diurusnya di BKAD yang berhubungan dengan dana bencana.
Selain itu, Sa’ban juga diduga membuat pola terhadap calon korban dengan memberikan kontrak proyek kepada sejumlah Kontraktor dalam bentuk Surat Pertintah Kerja yang ternyata bodong tanpa kode rekeing.
Dimana proyek-proyek tersebut yang sebenarnya tidak pernah ada. Bahkan sejumlah dokumen kontrak milik kontraktor ada sebahagian dialihkan ke rekening perusahaan afliatornya.
Tahtik dan Drama Pelarian Sakban
Selidik punya selidik, rencana Sa’ban menipu banyak kalangan dari berbagai aksi penipuan itu diduga dengan perencanaan yang matang, juga dengan tahtik yang tak biasa, seperti kebanyakan penipu ulung.
Sejumlah korban yang mengaku telah ditipu Sa’ban ketika dikonfirmasi menyebut, hampir semua korban yang ia tipu dijanjikan uang mereka dicairkan pada tanggal 10 Agustus 2022 lalu di tanggal dimana Sa’ban diduga telah berhasil melarikan diri, bersih seperti tanpa jejak, dengan menutup rekening BCA mobile yang mengurus soal ihwal keuanagannya.
Terkuak rencana pelarian Sa’ban tersebut berlangsung dramatis. Jauh sebelum Sa’ban melarikan diri, ia mulai menggadaikan Hp Samsung Z Fold 3 miliknya kepada kerabat dekat dengan harga yang sangat murah, bahkan dirinya hingga mengadaikan mobil-mobil yang selama ini dia rental, hal itu dikatakan oleh orang terdekat Mhd Sakban Efendi Harahap.
Orang terdekat Sa’ban itu menduga, Hp yang dia gadai tersebut tak semata-mata hanya soal bermotifkan uang, Sakban sudah membuat sederat rencana besar melarikan diri dari orang kaya yang diduga telah ia tipu.
Dan saat ini kondisi rumah kontrakan Sa’ban yang dia sewa di Desa Tanah Merah, Kecamatan Air Putih tak lagi ia tempati dalam bebera pekan ini.
Mengadai HP dan Rental Sebagai Tahtik Pengalihan Pelarian
“Makanya Hp Samsung Z Foldnya itu dia gadai untuk menghilangkan jejak biar supaya kepolisian tak bisa lagi melacaknya, selain itu biar ada juga anggapan orang kalo dia itu sekarang sudah susah sampai mengadai hp dan mengadaikan mobil rental, itu cuma tahtik pengalihan saja agar kesan semua korbannya menjadi kasihan sama dia,” kata Narasumber kontra.id diperoleh dari orang terdekat Sa’ban.
Pihak Ispektorat Getol Memeriksa Keuangan di BPBD atas Pelarian Sa’ban dari Pemerintah Batu Bara
Atas pristiwa hilangnya Sakban sejak 10 Agustus 2022 lalu dengan meninggalkan sejumlah surat SPK bodong yang telah ia tandatangani di BPBD diduga untuk menipu sejumlah kontraktor dan pemberi modal, pihak Inspektorat pada 16 Agustus 2022 lalu telah menggelar pemeriksaan secara besar-besaran atas keuangan di BPBD
Pihak Inspektorat pun mulai mencari tau setiap kebenaran sejumlah proyek di BPBD yang telah mendapatkan Surat Printah pencairan Dana APBD yang selama ini dicairkan oleh Sa’ban melalui mekanisme pada BKAD.
Sebab belakangan ini juga terbongkar kabar sejumlah kontrak proyek yang dokumen kontraknya telah ditandatangani Sa’ban di BPBD terdapat dokumen yang Doble SPK, bahkan ada surat SPK bodong tanpa kode rekening kegiatan pekerjaan.
Salah satu orang kepercayaan Sa’ban dalam ihwal mengurus kontrak yang diduga bodong ialah berinisal ARS.
Sa’ban Diduga Mengalihkan uang Penyedia ke Afliator Perusahaannya
Bahkan terkuak kabar Sejumlah penyedia Jasa yang sebelumnya ditunjuk Sa’ban untuk mengerjakan kontrak proyek, setelah proyek tersebut selesai Sa’ban justru diduga mengubah kontrak proyek itu ke rekening perusahaan penyedia jasa aflliatornya atas perintahnya kepada sejumlah pejabat BPBD diduga untuk meraup untung kekayaan dari APBD.
Meski belum ada penyelidikan pihak berweang atas dugaan perbuatan curang Sa’ban dan benturan kepentingannya dalam menjalankan keuangan di BPBD, namun sejumlah pihak kontraktor mulai memburunya hingga saat ini. Sejumlah pihak bahkan menginginkan agar Sa’ban segera ditetapkan sebagai buronan yang meresahkan masyarakat.
Hingga detik ini, Aparat Penegak Hukum belum menyelidiki atas hilangnya Sakban bersama setumpuk uang yang diduga ia bawa lari dengan sumber yang beragam, ada dugaan kuat uang tersebut selain berasal dari kontraktor, sejumlah uang APBD di kantor BPBD juga diduga digelapkan berkaitan dengan jabatan Sa’ban.
Hal itu pula yang diduga menjadi kecurigaan pihak inspektorat. Hingga saat ini pihak inspektorat Batu Bara getol melakukan investigasi internal atas realisasi keuangan pada BPBD, terutama realisasi atas penggunaan anggaran keuangan Belanja tak terduga (BTT) terkait dana-dana bencana di kabupaten Batu Bara.
Pihak Inspektorat mengatakan Pemeriksaan tersebut dilakukan atas perintah Sekda Kabupaten Batu Bara.
Belakangan juga beredar rumor, Sakban yang identik dengan gaya hidup glamor dengan fasilitas mewah tersebut tak hanya melarikan sejumlah uang kontraktor semata.
Sa’ban Juga Diduga Menipu Mertua Dengan Tahtik Merujuk Istri
Selain Ia juga diduga telah banyak memanipulasi sejumlah orang kaya dari kalangan atas mengengah, belalakangan juga ia dituduh telah menipu uang mertua sebesar rp 600 juta dengan dalih sebagai biaya untuk medapatkan jabatan, hingga kini mahligai bahtera rumah tangganya bersama istri digosipkan koyak.
“Jangankan kontraktor, mertuanya sendiri aja ditipunya 600 juta saat dia ingin merujuk istrinya yang saat itu mau cerai. Mertuanya nelpon-nelpon aku terus sampai sekarang, memang aku yang menjodohkan Sa’ban sama anak dokter itu karena kalo dibilang masih keponakan, ni mertuanya ngajak bertengkar sama aku, Sa’ban yang nipu masak aku pulak yang kenak getahnya, sampai naik lambung ku” kata Narasumber kontra.id yang berasal dari Pejabat eselon IIB.
Dampak dari aksi dugaan penipuan gaya kerah putih yang dilakukan Sa’ban, salah seorang korban Sa’ban dari kalangan pejabat eselon IIIa yang juga kerabat terdekatnya, mengaku mengalami keretakan rumah tangga setelah uang mereka dilarikan oleh Sakban dengan modus main proyek.
Korban atas kejahatan penipuaan Sa’ban mengaku depresi, batinnya tersiksa, hubungan mahligai keluarga mereka mulai retak merana lantaran tidak lagi mampu menahan beban untuk menghadapi himpitan utang yang disebabkan Sa’ban, hidup mereka terombang ambing hingga mederita akibat ulah sa’ban.
Drama Tangisan Sa’ban dalam Membujuk Rayu Korban Eselon IIIa
“Sa’ban datang sambil nagis-nagis, dia bilang minjam uang setengah miliar karena kurang modal proyek, karena sebelumnya dia ga pernah nipu aku, ku kasi lah karena biasanya dia komitmen aja, kadang dikasihnya kita jajan, sekarang seperti ini dia. Gegara kejadian ini hububgan ku sama keluarga istri jadi ga enak, membatin lah, yang banyak itu uang keluarga istri, uang ku seratus juta lebih sama dia” kata Narasumber kontra.id, korban Sa’ban dari pejabat Eselon IIIa.
Mulai dari Sekda hingga pihak Kominfo Batu Bara belum mengetahui keberadaan Sakban hingga hari ini.
Disamping Pihak Inspektorat kabupaten Batu Bara tengah getol meninvestigasi keuangan BPBD setelah Sa’ban keluar dari radar. Saat dikonfirmasi pada 17 Agustus 2022, pihak Inspektorat masih belum bersedia memberikan komentar dengan dalih masih dalam proses pemeriksaan internal, pemeriksaan Inspektorat terus berlanjut dimulai sejak tanggal 16 agustus 2022 lalu.
Hasil Konfirmasi kepada BKAD
Sementara pihak Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) kabupaten Batu Bara saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan setiap ditail rekap SP2D APBD di BPBD yang diduga sebahagian diraup Sakban.
Namun Pihak BKAD mengatakan keuangan di BPBD yang telah dicairkan Sa’ban atas perintahnya kepada BKAD sudah terealisasi mencapai sebesar Rp 3,3 miliar.
Pihak BKAD juga menambahkan, pihaknya juga telah mencairkan uang Belanja Tak Terduga (BTT) berkaitan dengan dana bencana atas perintah Sa’ban sendiri kepada BKAD sebesar 2,4 miliar selama tahun 2022 ini.
Salah satu narasumber dari BKAD saat ditemui Kontra.id juga mengaku sudah mendegar kabar burung banyaknya korban yang diduga telah ditipu Sa’ban dengan melibatkan sejumlah dokumen-dokumen fiktif.
“Ada juga dengar begitu, 1 judul pekerjaan dikasihnya ke beberapa perusahaan penyedia jasa barang dengan SPK yang sama tapi kode rekeningnya tidak ada, dan saat pekerjaannya (proyek) selesai ujung-ujungnya pencairannya dibayarkannya ke rekening perusahaan afliasinya,” katanya.
Sesuai dengan visi misi yang diusung media KONTRA.ID mengemas berbagai tulisan produk jurnalistik dengan menekankan pada prinsip “Interpretative Journalism” dengan memberi makna terhadap setiap pristiwa maupun fenomena dari sudut pandang yang tak biasa.