Kontra.ID — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya peningkatan pada angka garis kemiskinan di kabupaten Batu Bara pada tahun 2021 sebesar Rp 447, 564; yang artinya seseorang warga yang tinggal dan hidup di kabupaten Batu Bara yang dapat dikatakan layak hidup jika pengeluaran makanannya mencapai sebesar Rp 477, 564 per-bulan.
BPS mencatat, ditengah posisi lajunya pertumbuhan ekonomi di Batu Bara yang diukur dengan lajunya pertumbuhan PDRB yang meningkat pada tahun 2021 hingga menembus Rp 37,918 triliun rupiah yang semulanya sebesar Rp 31,97 triliun, namun kemiskinan di kabupaten Batu Bara ini terus melaju ke 0,5%, dengan Persentase penduduk miskin kabupaten Batu Bara 2021 sebesar 12,38%, mengalami peningkatan dibandingkan 2020 sebesar 11,88%.
Potret para Ibu-ibu miskin yang menunjukan sikap keinginan mereka agar Bupati Batu Bara Ir Zahir M.Ap dapat meneruskan kepemimpinannya selama 2 periode kedepan, berharap nasib mereka bisa berubah lebih baik.
BPS setempat melaporkan hal ini terjadi disamping akibat dampak negatif dari panceklik Covid-19, juga disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi antara lain adalah meningkatnya biaya hidup di kabupaten Batu Bara menyebabkan terbatasnya akses masyarakat dalam memenuhi kalori dan kebutuhan gizi keluarganya, disamping itu minimnya terobosan dari Pemerintah daerah dalam menekan investasi jangka panjang berbasis tenaga kerja.
Di kawasan Industri kabupaten Batu Bara kehidupan para buruh begitu gersang dan miskin. Sebuah Daerah dengan label “industri nasional” yang berdiri lebih dari 107 perusahan besar itu mulai dipadati Duka Nestapa para Buruh, ratusan buruh disana semakin kian terombang -ambing dalam kemiskinan setlah di PHK oleh perusahan, mereka tidur di jalanan, harap-harap pemerintah perduli
Menaggapi ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) kabupaten Batu Bara H Abdul Zahrul mengakui adanya lonjakan angka kemiskinan di Batu Bara dibandingkan pada 2020 lalu sebesar 11,88 persen. Pada 2021 angka itu menonjak naik jadi 12,38%.
“Meski garis kemiskinan kabupaten Batu Bara saat ini naik sekitar 0,5 persen, tapi laju pertumbuhan ekonomi kita ikut tumbuh menjadi 2,35 persen; Yang artinya ada keseimbangan dan masih dalam ambang batas yang normal,” kata kepala Bappelitbangda Batu Bara H Abdul Zahrul yang disampaikan melalui Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Topan Eros Kurnia Pane kepada Kontra.id, saat dikonfirmasi Sabtu, 23 April 2022
Kepala Bappelitbangda kabupaten Batu Bara H Abdu Zahrul | Foto Istimewa Kontra.ID
Dengan naiknya angka garis kemiskinan di kabupaten Batu Bara pada 2021, namun secara terpisah kepala Bappelitbangda Batu Bara H Abdul Zahrul menyatakan pihaknya mengaku telah menyusun sejumlah langkah-langkah strategis untuk mengantisipasinya pada 2022 ini.
Di tahun 2022 ini, pihaknya akan fokus berusaha menurunkan jumlah penduduk miskin yang ada di kabupaten Batu Bara, caranya dengan melibatkan proses perencanaannya dengan penelitian dari Unversitas Gajah Mada (UGM) dan Universetas Indonesia (UI) untuk mencari problem solving dalam memecahkan solusinya.
H Abdul Zahrul juga menyebut, Meski angka kemiskinan di kabupaten Batu Bara tahun ini bertambah sekitar 0,5 %, namun kabar baiknya adalah disamping laju pertumbuhan Ekonomi kabupaten Batu Bara yang kini telah menembus naik ke angka 2,35 persen atau sekitar 37,918 triliun rupiah pertahun dari PDRB, indeks pembangunan manusia (IPM) di kabupaten Batu Bara juga ikut naik secara umum, dan telah menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu.
Pada tahun 2017 Indek Pembagunan Manusia (IPM) Batu Bara, kata Abdul Zahrul, yang semulanya hanya di angka sebesar 67,20, terus meningkat menjadi 68,58 pada tahun 2021.
Bahakan Bappelitbangda Batu Bara juga telah mencatatkan bahwa selama periode 5 tahun terakhir ini posisi Indek Pembagunan Manusia (IPM) Batu Bara terus tumbuh dalam katagori sedang dengan rata-rata pertumbuhan IPM sekitar 0,32% per tahun.
Kepala Bappelitbangda kabupaten Batu Bara H Abdu Zahrul | Foto Istimewa Kontra.ID
Walaupun pertumbuhan IPM Batu Bara sedikit mengalami fluktuasi. Kata Abdul Zahrul, namun Jika dilihat dari peringkat laju pertumbuhan Indek Pembangunan Mansuia (IPM) Batu Bara Tahun 2021, selama periode 2017- 2021, pertumbuhan IPM Batu Bara telah menempati peringkat-17 tertinggi di provinsi Sumatera Utara. Yang semulanya di posisi 27 di Sumut
Dengan IPM yang terus semakin laju meningkat baik dari waktu ke waktu tersebut, yang berarti meningkatnya pembagunan Masyarakat Batu Bara diharapkan kedepan Pemerintah Batu Bara terus dapat mengurangi angka kemiskinan di daerah,” pungkasnya.
Pemerintah Harus Tingkatkan Iklim Investasi Berbasis Tenaga Kerja
Berdasarkan hasil penelitian ekonomi yang dilakukan BPS Kabupaten Batu Bara, salah satu sektor yang perlu didongkrak dalam menuntaskan angka garis kemiskiman, salah satunya Pemerintah Batu Bara harus meningkatkan iklim investasi agar kesejahteraan Masyarakat Batu Bara semakin meningkat secara umum.
Namun Investasi yang di rekomendasikan BPS kepada Pemerintah kabupaten Batu Bara adalah investasi berbasis tenaga kerja, sehingga diharapkan kedepan pembangunan ekonomi di Batu Bara dapat berbanding lurus dengan peningkatan jumlah tenaga kerja dalam menengkan kemiskinan dan pengangguran di daerah setempat.
Di kawasan Industri kabupaten Batu Bara kehidupan para buruh begitu gersang dan miskin. Sebuah Daerah dengan label “industri nasional” yang berdiri lebih dari 107 perusahan besar itu mulai dipadati Duka Nestapa para Buruh, ratusan buruh disana semakin kian terombang-ambing dalam kemiskinan setelah di-PHK oleh perusahan, mereka tidur di jalanan, harap-harap pemerintah perduli.