Connect with us

Tergiur Jadi P3K, 11 Guru Honor Tertipu Bujuk Rayu Oknum Guru Agama di Batu Bara

Foto menunjukan saat Nurlela diduga menyutujui panjar Rp 100 juta dari 11 orang guru honor yang dijanjikan lulus sebagai P3K guru di Batu Bara.

KILAS DAERAH

Tergiur Jadi P3K, 11 Guru Honor Tertipu Bujuk Rayu Oknum Guru Agama di Batu Bara

Kontra.ID — Siapa yang tak ingin lulus menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)? Bagi guru honor, peluang Ini tentu sangat menggiurkan bagi para guru yang mengidamkan agar gajinya setara PNS.

Tapi waspada, jangan mudah tergiur dulu, sebab tidak semua rekomendasi dari calo benar-benar dapat membantu anda lulus sebagai guru P3K, sebab ada banyak cara orang mencari makan dengan menghalankan segala cara, termasuk dengan modus penipuan berkedok tipu-tipu kelulusan P3K guru.

Sebab Baru-baru ini ada sebanyak 11 orang guru honor di lingkungan Dinas Pendidikan Batu Bara yang akhirnya menjadi mangsa bujuk rayu penipuan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum PNS guru agama, modusnya menjanjikan keluluskan korban P3K Guru hanya dengan bermodalkan mulut manis.

Dari informasi yang diterima kontra.id, sedikitnya ada 11 guru honor dibawah naungan dinas Pendidikan Batu Bara yang dijanjikan bisa lolos menjadi guru P3K. Kini harapan 11 guru honor itu pupus terjerat bujukan tipu-tipu.

Salah satu korbannya adalah Almiskian Riski Damanik, guru di salah satu Sekolah SD di Desa Lalang itu mengaku sudah menyetorkan uang  didepan (DP) sebesar RP 100 juta melalui Calo.

Uang sebesar Rp 100 juta itu diberikan sebagai panjar untuk memenuhi syarat keluasan 11 orang Guru horor yang mengikuti seleksi P3K.

11 orang korban itu diantaranya adalah “Saya sendiri atas nama Almiskian Riski Damanik, Belina Fitrya Kesuma, Sri Afrianingsih Ketaren, Lilis Ramadhani, Nur Fadila, Sri Nurhafizah Ain, Desi Maya Ranis Chaniago, Siti Aisyah Sirait, Bukhori Khairuddin Sirait, Nursyaniah Sirait dan Suerliah,” ungkap Almiskiam Riski Damnik, menginformasikan untuk kantor berita Kontra.id pada Selasa, 4 Januari 2021.

Tergiur Jadi Guru P3K di Batu Bara, 10 Honor Tertipu Bujuk Rayu oknum Guru Agama

Oknum yang menipu ini, kata Almiskian Riski Damanik, didudga berprofesi sebagai seorang guru di salah satu sekolah SMP dibawah naungan dinas Penididikan Batu Bara.

“Nama dugaan pelakunya atas nama Nurlela seorang guru PNS yang mengajar pendidikan Agama Islam di salah satu SMP Negeri di kecamatan Talawi,” kata Almiskian Riski.

Foto menunjukan saat Nurlela diduga menyutujui panjar Rp 100 juta dari 11 orang guru honor yang dijanjikan lulus sebagai P3K guru di Batu Bara.

Dikatakan oleh Almiskian, Kronologi terjadinya dugaan penipuan ini berawal, ketika salah seseorang oknum PNS Guru Agama yang mengaku-ngaku namanya Nurlela dan mengumpulkan 11 orang korban dalam sebuah pertemuan di rumah kediamannya pada agustus 2021 lalu,

Disana, Almiskian bilang, Nurlela mengaku bisa mengangkat 11 orang guru sekaligus dalam pertemuan itu menjadi Guru P3K di Batu Bara.

Tetapi, kata Almiskian, Nurlela tidak sendirian. Ia menggunakan koneksinya melalui bantuan orang-orang atas yang berkuasa di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Batu Bara.

“Dia mengumpulkan kami dan bilang ini ada kesempatan peluang untuk penerimaan guru P3K. Jadi saat itu kami bertanya sama dia, apakah kami bisa lulus? Ibuk Nurlela itu langsung menjawab bisa. Tapi jaman sekarang ini semua butuh uang, per orang 30 juta. Uang Rp 30 juta itu tidak dikasi sekarang, tapi untuk panjar buat orang BKD sebesar 100 juta,” kata Almiskian meniru perkataan Nurlela.

Foto menunjukan saat Nurlela diduga menyutujui panjar Rp 100 juta dari 11 orang guru honor yang dijanjikan lulus sebagai P3K guru di Batu Bara.

11 Orang Guru Honor Itu Terpengaruh Karena Bujuk Rayu Oknum Guru Agama 

Dengan terus terang, disana Almiskian mengaku sangat terpengaruh bujuk rayu yang disampaikan oleh guru agama tersebut.

Karena dibujuk rayu oleh seorang guru agama, 11 orang korban itu akhirnya menuruti dan memenuhi untuk menyetorkan uang senilai Rp 100 juta tersebut kepada Nurlela sebagai jaminan kelulusan untuk mengikuti seleksi P3K Guru. Dengan catatan akan dikembalikan bila tak lulus. Namun jika lulus, harus setor 30 juta.

Isi dokumen yang menunjukan antara Nurlela dan 11 orang guru honor menandatangani kesepakatan dalam pengurusan kelulusan untuk P3K Guru.

“Jika seluruh peserta lulus, maka per orang dari kami dipatok membayar sebesar Rp 30 juta. Namun jika tidak lulus, sesuai dengan isi perjanjian di atas matrai, Buk Nurlela wajib mengembalikan uang kami,” kata Almiskian.

Tak Kunjung Diangkat Menjadi P3K Guru

Namun hingga kini, 11 orang guru honor itu  tak juga kunjung diangkat menjadi guru P3K seperti yang dijanjikan Nurlela. Padahal uang panjar sudah disetor sejak 1 September 2021.

Sampai Ada yang Mengadaikan Rumah

Akibat dampak dari dugaan penipuan ini, salah seorang korban atas nama Sri Nurhafizah Ain mengaku sampai rela mengadaikan rumahnya.

Selain itu dampak dari dugaan penipuan ini, hampir membuat mahligai rumah tangga Almiskian dengan istrinya terombang ambing.

“Istri saya juga tertipu, sampai ada yang mengadaikan rumah,” kata Almiskian.

Oknum Guru Agama Ini Mengaku Sangat Dekat dengan orang atas di BKD

Awalnya kata Almiskian, Dia bersama 10 orang guru honor lainnya mengaku sedikitpun tidak curiga karena “buk Nurlela ini mengaku kalau dulunya dia lulus sebagai PNS melalui jalur uang dan relasi dengan orang atas di BKD,”

“Awalnya dia yakinkan kami dengan cerita pengalaman pribadinya saat Dia mengikuti ujian ASN karena punya relasi dan koneksi dengan orang- orang atas” kata Almiskian

Selanjutnya dikatakan Almiskian, setelah Nurlela meyakinkan mereka bisa lulus jadi P3K, awalnya tidak meminta panjar, tapi akhirnya Nurlela meminta juga. Besaran panjar untuk 11 orang secara tertulis sebesar Rp 100 juta.

Foto menunjukan saat Nurlela diduga menyutujui panjar Rp 100 juta dari 11 orang guru honor yang dijanjikan lulus sebagai P3K guru di Batu Bara.

Disebut Uang Sebesar Rp 100 Juta Itu Diberikan untuk Orang Atas di BKD

Almiskian bilang, Uang Rp 100 juta ini seperti yang dikatakan oleh Nurlela, untuk memberikan kepada orang atas di BKD.

“Awalnya kami bertanya BKD mana? Ibuk itu bilang untuk BKD Batu Bara,” ungkapnya.

Selanjutnya “jika nanti kami lulus, sesuai janji per orang kami wajib beri 30 juta per-orang,”

Karena telah merasa ditipu, Almiskian yang mewakili 11 orang guru honor yang mengaku telah tertipu oleh Oknum guru Agama itu memberikan waktu satu minggu pada Nurlela untuk mengembalikan uang Rp 100 tersebut.

Jika uang Rp 100 juta tersebut dalam kurun 7 x 24 jam tidak juga dikembalikan Nurlela, pihaknya mengaku tak akan segan-segan melaporkan Nurlela ke jalur hukum.

“Harapan saya, ibuk ini harus menyelesaikan sesuai dengan janji yang dia buat disurat pernyataannya di atas matrerai kemarin, tapi kalo memang tidak ada iktikad baiknya secara kekluargaan, berarti buk nurlela itu inginnya masalah ini diselesaikan ke jalur hukum. Karena kami guru honor ini semuanya sudah merasa dirugikan,” pungkasnya.

Kepala BKD Batu Bara Patahkan Tudingan Menerima Rp 100 Juta Dari Nurlela

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Batu Bara, Muhammad Daud | Foto Istimewa

Terkait dugaan masuknya aliran setoran uang sebesar Rp 100 juta dari Nurlela ke kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Batu Bara terkait janji pengangkatan P3K Guru tersebut, sebagai Kepala BKD Batu Bara, Muhammad Daud Langsung mematahkan tuduhan tersebut.

Daud mengaku tidak mengenal Nurlela.

“Saya tegaskan saya tidak mengenal Nurlela” kata Daud Dikonfirmasi Kamis, 7 Januari 2022.

Terkait dengan beredarnya sejumlah dokumen yang mengarahkan terjadinya dugaan keterlinatan seorang oknum PNS guru agama yang diduga bermain peran sebagai calo dalam seleksi P3K Guru di BKD, Daud mengatakan secepat mungkin akan mencari pemainnya.

“Nanti kita panggil, biar tau siapa-siapa yang jual-jual nama BKD dan pemiannya,” katanya

Daud menegaskan, sudah memerintahkan agar jangan ada satupun Pegawai di BKD yang bermain duit terutama dalam kelulusan P3K.

“Saya juga sudah perintahkan kepada pegawai kami jangan ada main-main soal kelulusan P3K

Muhammad Daud mengaku, memang selalu mendegar ada banyak yang menjual-jual namanya untuk meluluskan P3K Guru.

Disamping itu Daud juga menyebut jika pun ada pengawai yang bermain, akan ditindak.

“Jika ada oknum BKD yang main, Kalau pun ada akan kita tindak, karena ada juga yang saya dengar diluar isunya begitu, biar kita koyak mulutnya,” kata Muhammad Daud.

Dauad menegaskan, yang menjadi panitia dalam pelaksanaan seleksi P3K, sebenarnya bukan BKD, tetapi panitianya adalah dinas Pendidikkan ” panitanya Disdik,” kata Daud.

Kadis Pendidikan Akan Panggil Kepala Sekolah Tempat Dimana Nurlela Mengajar

Kepala Dinas Pendidikan Batu Bara Ilyas Sitorus

Terkait ini, Kadis Pendidikan kabupaten Batu Bara Ilyas Sitorus mengatakan akan segera memangil kepala Sekolah bersangkutan.

“Nanti kita pangil dulu kepala sekolahnya, “ungkap Kadis Pendidikan, Ilyas Sitorus.

Sementara Nurlela ketika dihubungi ke nomor +62813-7647-65**, belum merespon panggilan, Kontra.id masih berusaha menghubungi Nurlela terkait tudingan ini. Hingga berita ini digubrik, belum ada respons dari Nurlela.

An introverted mind wanderer who loves writing to heal, help, and live. Photography enthusiasts and philosophy admirer.

More in KILAS DAERAH

To Top