Connect with us

Pemkab Batu Bara Bongkar Habis “Akal Bulus” Oppo dan Vivo di Sektor ‘Pajak Reklame’

Tak mau bayar pajak reklame, semua plank HP merek Oppo, Vivo dan Realme di sebajagian kecamatan di kabupaten Batu Bara diturunkan paksa lantaran ogah bayar pajak reklame pada Senin 22 November 2021.

KILAS DAERAH

Pemkab Batu Bara Bongkar Habis “Akal Bulus” Oppo dan Vivo di Sektor ‘Pajak Reklame’

TIAP kali mendengar Smart Phone merek “Oppo, Vivo, dan Realme”, ingatan warga Negara di kelas menegah, akan langsung menclok pada bisnis ponsel asal tiongkok, yang berhasil menjadi raja pasar smart phone di RI. Tapi lingkaran kekuasaan paling terdalam di Batu Bara merasa terusik dengan bisnis ponsel asal tiongok itu yang tak mendukung Pemerintah Daerah disektor pajak Reklame, gegeran aksi melumpuhkan bisnis Oppo, Vivo dan Realme di sektor reklame pun terjadi di Batu Bara pada Selasa, 22 November 2021, sama sekali tak lunturkan niat ke tiga ponsel tiongkok itu taat bayar pajak. Tekad BPPRD Batu Bara dibawah Rijali pun sudah dipancangnya bulat-bulat, agar duit pajak tak ngalir jauh. Taktiknya, BPPRD mengusik puing-puing bisnis Oppo, Vivo dan Realme.

Kontra.ID — sebahagian reklame Oppo, Vivo dan Realme boleh tumbang di kabupaten Batu Bara sejak penertiban oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Aset daerah (BPPRD) bersama Satpol PP di sejumlah lokasi pada 22 November 2021 lalu, tapi jangan dikira ketiga brand ponsel asal negeri tiongkok itu ikut tenggelam.

Setelah Oppo, Vivo dan Realme kehilangan beberapa bisnis disektor reklame, setelah diketahui bermain belakang demi menghindar kejaran pajak Reklame dari Pemerintah Daerah. Selaku Kepala BPPRD di kabupaten Batu Bara, Rijali seperti ingin membuktikan bahwa ‘akrobat’nya lebih hebat ketimbang sekedar marketing Oppo, Vivo dan Realme.

Dalam soal “akrobat dan dalam memainkan plakon”, BPPRD selalu dikenal dengan jurus jitunya berkolaborasi dengan Satpol PP, terutama dalam melakukan penertiban para pelaku usaha bandel bayar pajak. Tujuannya sederhana, agar duit Daerah tak mengalir jauh, seperti diketahui, pemerintah Batu Bara sedang butuh duit segar-merencanakan pembangunan.

Atas dasar itulah, selaku Kepala BPPRD Batu Bara Rijali mengungkapkan berbagai taktik akal bulus vendor reklame Oppo, Vivo dan Realme dalam menghindar kejaran pajak di sektor reklame sepanjang periode tahun 2021.

Rijali mencontohkan, misalnya ada vendor reklame Vivo, Oppo dan Realme yang mengajukan pemasangan reklame di sejumlah titik di kabupaten ini dengan tempo pajak yang sudah ditentukan. Namun ketika tiba saatnya kontrak reklame mereka habis, kenyataannya reklame tersebut masih juga dipasang oleh ketiga vendor ponsel asal tiongkok ini, bukannya dibongkar, justru dipasang tanpa harus kembali memperpanjang reklame.

“Ketika kontrak pemasagan reklame (Vivo, Oppo dan Realme) itu sudah jatuh tempo (habis) dan kalaupun memang mau diperpanjang, mereka harusnya lapor kepada kita, karena pemasangan reklame mereka sudah jatuh tempo, karnea tidak diperpanjang ya kita lakukan pembongkaran.” ungkap Kepala BPPRD Batu Bara Rijali kepada Kontra.ID, saat dikonfirmasi pada Selasa, 23 November 2021.

Kepala BPPRD kabupaten Batu Bara, Rijali

Kedepannya, untuk mengatasi berbagai taktik akal bulus dari ketiga manajemen posnel asal tiongkok ini, pihak BPPRD langsung berkolaborasi dengan Satpol PP, dan kemudian akan melakukan penertiban reklame terhadap Oppo, Vivo dan Realme dalam sekala besar.

“Kalo pun mereka (Vendor Reklame Oppo, Vivo, dan Realme) enggak mau perpanjang, harusnya reklame mereka diturunkan,” kata Rijali.

Setelah sadar selama ini pihak BPPRD terus dikadalin oleh ketiga Vondor reklame ponsel  tersebut, kemudian Rijali pun menduga

“Mungkin ada pihak vendor (Oppo, Vivo, Realme) ini sengaja membiarkan tanpa ada alasan buat memperpanjang atau tidak membongkar reklamenya sendiri biar supaya tetap ada nilai bisnisnya, tapi tidak membayar pajak, makanya kita bongkar,” tegas Rijali.

Selanjutnya Rijali menyadari sudah mengetahui berbagai taktik akal bulus vendor reklame Oppo, Vivo dan Realme ini untuk menghindar dari pembayaran pajak, namun bukan berarti BPPRD tidak mensiasati hal ini. Berbagai langkah-langkah adminstratif pun dilakukan, dengan harapan agar Pemkab Batu Bara tak banyak kehilangan potensi Pajak Daerahnya.

“Memang ada beberapa vendor terkait pemasangan reklame terkadang kita enggak tahu nih tiba-tiba sudah terpasang, tapi saat kita konfirmasi ke vendor (Vivo, Oppo dan Realme), alhamdulillah setelah diberitahu mereka mau bayar dan yang tidak membayar pajak langsung kita copot reklamenya,” katanya

Rijali menyimpulkan, untuk periode tahun ini, vendor ponsel Hp Vivo, Oppo dan Realme merupakan vendor Paling bandel untuk sejarah pajak di sektor reklame di Batu Bara.

“Mereka selalu duluan memasang reklame tanpa sepegetahuan kita itu banyak, misalnya sepanduk-sepanduk (merek Oppo, Vivo dan Realme) kita tidak tau siapa itu, siapa pelaksana Vendornya dilapangan kita masih kesulitan mencarinya, makanya kita berharap kedepan dengan Satpol PP akan lebih sering melaksanakan penertiban reklame (Oppo, Vivo dan Realme) ini yang memang benar-benar tidak ada kontribusi pajaknya ke daerah, ya kita akan terus melakukan penertiban,” kata Rijali.

Jika giat penertiban ini tidak segera dilaksanakan, tambah Rijali, “estimasinya kalo secara keseluruhan selama 1 hingga 6 bulan mereka tidak memperpanjang reklame, Pemkab Batu Bara bisa kehilangan PAD sektor reklame sampai ratusan juta juga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rijali mengatakan setelah pihaknya melakukan sejumlah pembongkaran reklame berarti sudah selesailah bisnis reklame Oppo, Vivo dan Realme di Batu Bara.

“namun langkah akhir ini kita lakukan pembongkaran, tapi kalo terkait piutang yang belum dilakukan pembayaran yang sudah terhitung nilai pajaknya kita bisa saja (ancang-ancang) sampai ke ranah pidana,” pungkasnya.

An introverted mind wanderer who loves writing to heal, help, and live. Photography enthusiasts and philosophy admirer.

3 Comments

3 Comments

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in KILAS DAERAH

To Top