Sosok Pengawal Presiden Kapten infantri Guntur Dari Tanah Bima (NTB), Putra Kebanggaan Daerah Yang Humanis

KONTRA.ID,- Ditugaskan sebagai pengawalan dan keamanan orang nomor satu di Indonesia (Presiden RI), amanah penting bagi Kapten Infanteri Muhammad Guntur.

Sebagai Paspamres regu a, Guntur merupakan benteng utama pengamanan presiden. Guntur yang merupakan putra asli Nusa tenggara barat (NTB), tentu menjadi kebanggaan daerahnya.
Kapten yang berasal dari Bima ini, salah satu aset NTB yang perlu diketahui.

Tak kalah penting lagi, selain diamanahkan menjadi Paspamres regu A, Guntur juga sosok TNI yang mudah bergaul dengan masyarakat Dan memiliki jaringan yang luas.

Dibalik tugas berat sebagai Paspampres Presiden RI Joko Widodo, Kapten infanteri M. Guntur memiliki sisi lain dalam kehidupannya yang menarik untuk disimak.

Berlatar belakang kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) atau lebih dikenal dengan Red Baret. Tentu tak seorangpun di Bumi Pertiwi ini yang tak mengenal prestasi dan sumbangsih pasukan baret merah. Terkenal tegas, lugas dan dicintai warga negara Indonesia.

Sebagai informasi, Ia sekolah perwira tahun 2011 selesai, masuk kembali di kopassus sampai tahun 2012, setelah Putra NTB ini pindah ke pasukan teritorial di kodam udayana bali sampe tahun 2013. Lebih lanjut, dirinya set di tugaskan ke paspampres tahun 2014 sampai sekarang. Sampai saat ini, Alhamdulilah Kapten Infanteri Muhammad Guntur ini, masih di percaya oleh pimpinan untuk menjadi pasukan pengamanan presiden ia cintai sampai saat ini.

Sebagai putra kebanggaan masyarakat Bima, Kapten Guntur ternyata pernah bertugas lama di Aceh , Saat menangani Konflik Gam dengan TNI ternyata disaat menelusuri jejak kiprah Kapten guntur ,Kapten guntur sangat di cintai oleh warga Aceh disaat menangani Konflik Aceh dulunya.

Gayanya menjalankan tugas yang dengan cara tak biasa, penanganan konflik bukan dengan cara pertumpahan darah tapi lebih pada pendekatan yang humanis.

Aset daerah NTB satu ini, perlu diapresiasi, minimal tugasnya sebagai paspamres regu a membuat citra bagi masyarakat dan daerah NTB meningkat, bahwa ada anak daerahnya yang jadi benteng utama pengamanan presiden.

Dibalik sosok kapten Infanteri ini yang merupakan aset NTB menjaga keamanan presiden, ternyata dari kecil ia telah bercita-cita untuk bangun daerah asalnya, tak sampai disitu Kapten Infanteri Muhammad Guntur ini juga selalu mendukung, agar kabupaten Bima dan provinsi Nusa tenggara barat (NTB), dapat berkembang dan maju, serta sampai saat ini, Kapten satu ini pun punya harapan agar daerah asalnya ini, memiliki indeks prekonomian tinggi, dan menjadi provinsi pendapatan perkapita yang tinggi ditanah air.**

(Teuku Muji Al-furqan)