Connect with us

Nostalgia Pasca Pelantikan Zahir – Oky, seolah Dibawa ke Medan Tempur

KILAS DAERAH

Nostalgia Pasca Pelantikan Zahir – Oky, seolah Dibawa ke Medan Tempur

Kontra.ID — Pasca dilantiknya Zahir dan Oky Iqbal Frima sebagai Bupati dan Wakil Bupati Batu Bara saat ini, kini tibalah saatnya masyarakat mulai menanti-nanti dan berharap gebrakan baru yang akan dibawakan oleh Zahir dan Oky untuk 5 tahun mendatang.

Sejenak kita menoleh kebelakang, pada Pilkada di akhir Juni 2018 silam. Pastinya, ada banyak animo masyarakat pada momen krusial itu belum lekang dari ingatan masa perjuangan. Bagaimana persaingan sengit di kubu masing-masing paslon menjadi topik hangat dalam perbincangan di dipelbagai perkumpulan saat itu.

Tak mengherankan, sebab masing-masing tim dari 4 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati telah berjuang secara all out. Mereka jor joran melakukan sosialisasi ke masyarakat, baik tentang program, visi dan misi, atau sekedar isu tentang desas-desus proyek APBD yang akan diperebutkan. Hmmm, apa iya?

Fanatisme Buta

Fanatisme yang mengebu-gebu

Ada beberapa hal yang cukup membuat banyak orang mengelus dada pada waktu itu. Betapa masyarakat Batu Bara seolah dibawa ditengah-tengah medan tempur. Macam-macam bentuk amunisi diluncurkan oleh masing-masing tim pemenangan. Strategi yang dianggap baik mulai dijalankan sesuai koridor, satu komando dan satu tujuan. Meskipun fakta dilapangan menunjukkan, masih ada saja oknum yang melakukan kampanye negatif.

Alhasil, masyarakat awam seolah menjadi korban akibat mental serakah yang tak siap menghadapi hal tersebut. Perlahan-lahan, dunia maya pun mulai berkicau dibuatnya. Berbagai isu negatif, ujaran kebencian, dan hoax pun mulai ramai beredar di laman sosial media.


Begitu pula dengan grup-grup sosial media yang dibuat sebagai media sharing, malah beralih fungsi menjadi tempat untuk adu argumen. Hal itulah perlahan seakan menjadi sebuah kebiasaan yang menggerus akal sehat, meningkatkan hormon dopamin yang memberikan efek kesenangan.

Provokatornya, dominan dilakukan oleh akun-akun palsu yang dibuat oleh oknum tak bertanggung jawab. Ada banyak sekali akun palsu yang menjengkelkan pada masa itu, entah siapa yang memulainya. Tapi yang paling menjengkelkan adalah orang-orang yang menanggapinya dengan sangat serius. Tindakan itu justru lebih konyol lagi rasanya.

Keributan pun tak cukup hanya terjadi di dunia maya saja. Seperti anak kecil yang bertengkar ditengah-tengah permainan, debat kusir seputar Pilkada pada waktu itu acapkali terjadi di berbagai tongkrongan semisal warung kopi. Ujung-ujungnya perselisihan paham pun muncul dan bendera lerangpun pun muncul. Tak sedikit pula hubungan pertemanan dan persaudaraan yang terkoyak akibat fanatisme buta dalam memberi sebuah dukungan. Miris.

Kesiapan Menghadapi Era Digital

Kesiapan Menghadapi Berita Hoax

Fenomena seperti ini, pastinya menjadi tolak ukur tentang kesiapan masyarakat Batu Bara dalam menghadapi era digitalisasi. Dalam menghadapi kemajuan teknologi saat ini tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Jika dalam penggunaan sosial media saja masih dengan berfikir seenaknya dan tidak memikirkan persaan orang lain, bisa jadi masyarakat Batu Bara masih jauh dari kata siap dan akan terus buncit mengkonsumsi berita hoax.

Bersyukur Pilkada Batu Bara telah usai dan Bupati dan wakil Bupatinya telah dilantik. Walaupun keributan yang lebih besar sempat terjadi usai dua kubu antara pendukung Zahir – Oky dan Darwis – Janmat mengklaim sama-sama unggul sebagai pemenang pada waktu itu.

Hingga akhirnya KPU mengeluarkan keputusan pemenang atas Zahir – Oky dengan perolehan suara sebesar 41,80 persen, kericuhan pun menghilang secara perlahan. Mungkin saja para pembuat onar kala itu tengah memikirkan strategi baru untuk mendekati Paslon pemenang Pilkada. Bisa jadi.

Diharapkan Jangan Terulang di Pilpres

Ujaran Kebencian

Kedepan, kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Batu Bara diharapkan dapat lebih baik di masa kepemimpinan Zahir dan Oky. Terlebih, komitmen untuk membangun kabupaten Batu Bara yang serba bisa, multi talenta, cerdas dan berbudaya merupakan satu diantara banyaknya janji-janji manis yang pernah diucapkan dari pasangan ini. Apalagi dalam waktu dekat rakyat tengah dihadapkan pada ajang Pemilihan Presiden.

Jangan sampai keributan yang sama terjadi, mengingat keduanya memiliki dukungan yang berbeda atas Calon Presiden usungan partai masing masing.

Zahir merupakan kader Partai Banteng bermoncong Putih (PDI-Perjuangan) yang mengusung Jokowi Dodo– Ma’ruf Amin bermomor urut 01, sedangkan Oky merupakan kader militan Partai Kepala Garuda (Gerindra) yang mengusung Paslon bernomor urut 02, Prabowo – Sandi. Kedua simpatisan diharapkan dapat berlaku bijak, sehingga tidak terjadi perpecahan yang mengakibatkan keributan seperti Pilkada ditahun lalu.

Lebih baik lagi jika keduanya memilih untuk fokus pada pengelolaan pemerintahan saja (good government). Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, usai pelantikan Zahir dan Oky. Ia meminta agar keduanya tidak terlalu fokus memikirkan Pilpres 2019 mendatang. Gubsu berharap, Zahir dan Oky bisa mengemban tugas sebagai pemimpin yang amanah. Pembangunan Kabupaten Batu Bara harus terus dilanjutkan.

“Urusan Pilpres itu sudah diatur. Kalau berpolitik dalam pilpres, itu hak rakyat masing masing yang menentukannya. Itu bukan urusan Bupati. Tugas Bupati adalah membangun desa dan membangun kota,” tegasnya.

Zahir dan Oky merupakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Batu Bara bernomor urut 3 pada Pilkada lalu. Kepiawaian mereka dalam mencuri simpati rakyat, berhasil membawa Paslon yang diusung oleh PDI-P, Gerindra, PPP, PBB, dan PKB unggul di Pilkada menumbangkan Paslon lainnya. Diantaranya Petahana Harry Nugroho – M. Syafii (No. Urut 1), Darwis – Janmat (No. Urut 2), dan Khairil Anwar – Sofyan Alwi (No. Urut 4).***ditulis Oleh Alrazi

Continue Reading
You may also like...
319 Comments

More in KILAS DAERAH

To Top