Connect with us

HMI Mengabdi Untuk Negeri, Program HMI Mengajar Tuntaskan Masalah Pendidikan Pedalaman Aceh Utara

Pendidikan

HMI Mengabdi Untuk Negeri, Program HMI Mengajar Tuntaskan Masalah Pendidikan Pedalaman Aceh Utara

Tim HMI Mengajar, HMI cabang Lhokseumawe-Aceh Utara (Dok : Istimewa)

HMI Mengabdi Untuk Negeri, Program HMI Mengajar Tuntaskan Masalah Pendidikan Pedalaman Aceh Utara

Dunia pendidikan, kesehatan, air bersih, akses jalan, itu semua masih sangat sulit disana, PAUD disana baru berdiri tahun 2021 dengan bantuan para relawan lain yang sudah pernah berkunjung kesana.

kontra.Id,- Pendidikan yang layak masih menjadi masalah dipelbagai daerah di Indonesia, meskipun pendidikan telah dijamin oleh undang-undang. Dalam menjawab masalah pendidikan ini, Himpunan mahasiswa Islam cabang Lhokseumawe-Aceh Utara berupaya mewujudkan kesetaraan pendidikan, apalagi pendidikan dimasyarakat pedalaman, hal ini bertujuan untuk berikan jawaban demi menuntaskan masalah pendidikan Pedalaman di Aceh Utara.

Lewat program HMI mengajar, HMI Cabang Lhokseumawe – Aceh Utara berupaya berikan semangat masyarakat pedalaman, seperti yang dilakukan HMI di dusun Sarahraja, desa Luboek pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara dari 21-24 Oktober 2021 lalu.

“Kami ingin memberikan warna baru di HMI, bagaimana HMI bisa ikut langsung membantu kesulitan dan permasalahan masyarakat kecil, HMI mengajar merupakan ikhtiar pengabdian HMI kepada Ummat dan bangsa,” kata Ari Maulana selaku Kabid Pendidikan dan IPTEK HMI Cabang Lhokseumawe – Aceh Utara dalam keterangannya pada media ini, Jum’at (29/10/2021).

HMI bersama anak anak dusun Sarah raja sedang melakukan proses belajar mengajar

Kegiatan HMI mengajar ini, berlangsung selama 4 hari. “Dan alhamdulillah tanggal 25 kami sudah kembali di Lhokseumawe,”tambah Ari Maulana

Berkat dukungan dari berbagai kalangan, program HMI mengajar dapat membantu masyarakat disana, seperti merenovasi PAUD tempat anak-anak belajar, berburu ke hutan dan banyak lagi lainnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Di dusun sarahraja ada sekitar 36 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk semua kurang lebih sekitar 120 orang, di PAUD tersebut ada 10 orang anak TK, dan 2 orang anak SD, dengan 1 orang guru, dusun sarahraja merupakan daerah 3T, dengan keadaan paling pedalaman di Aceh Utara. “Jaringan internet/HP hampir tidak mungkin ada disana, akses masyarakat juga cukup sulit, baik itu jalur darat maupun jalur sungai,”cetus Ari


HMI cabang Lhokseumawe-Aceh Utara menyebrangi sungai menuju Dusun Sarahraja Kabupaten Aceh Utara

Proses perjalanan menuju dusun Sahraja banyak hikmah yang bisa diambil, apalagi untuk menuju ke lokasi pengabdian, tim HMI mengajar harus menyebrang menggunakan perahu, jalan lika liku tanpa aspal, bahkan transportasi pun bisa terbenam saat menuju ke lokasi pengabdian akibat jalan menuju pedesaan yang bergelimang lumpur saat dilanda hujan deras.

Menurut Ketua umum HMI cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, keadaan disana, ini seharusnya menjadi titip fokus Pemerintah apalagi telah 76 Tahun Indonesia merdeka. “Namun masyarakat Sarahraja terkesan masih hidup di zaman penjajahan, jangan kan untuk bisa hedonisme, untuk kebutuhan dasarnya saja mereka hampir tidak ada,” jelas Muhammad Fadli, Ketua umum HMI cabang Lhokseumawe Aceh Utara.

Lanjut Fadli seperti dunia pendidikan, kesehatan, air bersih, akses jalan, itu semua masih sangat sulit disana, PAUD disana baru berdiri tahun 2021 dengan bantuan para relawan lain yang sudah pernah berkunjung kesana.

“Sebelumnya anak-anak disana jika mau sekolah ke SD harus ke Aceh Timur kabupaten tetangga, dengan melewati sungai hampir 30 menit, dan perjalanan darat sekitar 40 menit harus dengan jalan kaki,”Terang Fadli

Bahkan Guru disana masih ada belum mendapatkan gaji honornya dari pemerintah akibat APBD kabupaten direfosucing. Untuk melanjutkan mengajar, guru honor disana mendapat gaji dari pribadi Camat, Geuchik, Kadus atau para relawan yang berkunjung ke dusunnya. “jika dia (guru honor) tidak mengajar sudah bisa dipastikan tidak ada Guru disana,”sambung Fadli

Ketua umum HMI satu ini juga menyoroti perihal akses kesehatan yang terbatas, saat masyarakat sakit juga cukup sulit, karna tidak ada perawat. “Puskesmas ada, namun tidak terpakai karna susah para perawat pulang pergi dengan akses jalan yang sangat ekstrim,”pungkasnya

Tim HMI mengajar juga melihat langsung semangat anak-anak disana untuk bisa melanjutkan sekolahnya, untuk bisa mendapatkan pendidikan dengan tidak mengeluh. “Meskipun sangat terbatas fasilitas untuk mereka mendapatkan pendidikan,”ungkap Fadli selaku Ketua umum HMI cabang Lhokseumawe-Aceh Utara.

HMI berharap ini menjadi perhatian khusus Presiden Jokowi, untuk dapat membantu masyarakat disana, apakah mekanismenya kemudian di delegasi kan Pemda untuk di selesai kan, atau kementrian langsung yang turun tangan.

“Intinya Negara harus hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Sarahraja, mereka membutuhkan jembatan atau perbaikan jalan, mereka membutuhkan sekolah yang layak, mereka membutuhkan air bersih, mereka membutuhkan dokter,”jelasnya

Diakhir Fadli juga menekankan, masyarakat pedalaman Aceh Utara ini membutuhkan pertolongan dari semua pihak terutama pada pemerintah untuk memenuhi hak-hak konstitusional warganegara. “Kita berharap aspirasi ini di dengar oleh Presiden Jokowi,”Tutup Muhammad Fadli.**

Ikhtiar manusia dan Takdir dari Tuhan

6 Comments

6 Comments

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in Pendidikan

To Top