Fatamorgana Fee Proyek dan Dosa Lama Pejabat Dinas PU di Batu Bara

Kontra.ID – Plt Bupati Batu Bara, Raden Mas Harry Nugroho sempat berang kepada beberapa bawahaanya, saat mendapat kabar tentang dosa dosa pejabat lama di dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang kerap menuduhnya meminta fee proyek kepada beberapa kontraktor.

“Pak simarmata (mantan Plt kadis PUPR) itu kenapa saya ganti, karna dia selalu memfitnah saya kalo saya meminta fee kepada para kontraktor, padahal itu akal akalanya dalam mengelabui uang kontraktor atas nama saya, padahal demi Allah!! saya tidak pernah lakukan itu, sumpah demi Allah!!, bahkan sempat saya omongkan ini kepada pak Kapolres jika saya benar lakukan itu silahkan periksa saja keuangan saya..!!!” kata Harry di Rumah dinas pada Senin malam (10/9/2018) sekira pukul  20:17 wib.

Baca Juga: Beredar Isu, KPK Turun ke Batu Bara

Mantan wakil Bupati ke dua di Batu Bara ini pun akhirnya tak lagi dapat menyembunyikan rasa kesal kepada bawahanya dan menyebut banyaknya ‘setan’ yang bergentayangan di Dinas PUPR dalam memanfaatkan namanya untuk mendapatkan jatah fee proyek APBD di Dinas PU setempat.

Baca Juga: Proyek Pembangunan Gagal Dilelang, Masyarakat Batu Bara Dirugikan

Beberapa diantara nama nama anak buah yang sempat membuatnya geram yakni Mantan kepala dinas PUPR Batu Bara, Riswan Simarmata yang Ia duga bekerjasama dengan Sekda Batubara,  Sakti Alam Siregar dan beberapa oknum Pokja di ULP yang diduga telah memonopoli leleng proyek-proyek APBD dinas PU. Tak heran, jika Harry mengungkap sepotong cerita soal fee proyek dan secuil dosa lama para anak buahnya kepada pers.

“Saya khawatir selama ini Plt Kadis PUPR dan pokja ULP, sengaja bekerjasama dengan pak sekda untuk memonopoli proyek APBD supaya jatah proyek mereka dimenagkan oleh orang orang tertentu, dengan cara mematikan dan membelokir server LPSE bagi orang-orang yang tak mau menyetor dan hanya dihidupkan severnya bagi yang telah menyetorkan uang kepada mereka, begitulah saya dapatkan kebenaran informasi ini langsung dari pihak LKPP”.

Baca Juga: Bupati Batu Bara Akhirnya Bermanufer, Rekrut Kembali Pejabat Yang Sempat Diberhentikan

Bahkan dari pengakuan pihak LKPP menyebutkan kepada saya, Lanjut Harry meneruskan “cara cara ini sangat kotor sekali mereka lakukan, dan itu lah sebabnya kenapa Pak Simarmata Harus saya ganti dengan pak Zahari dan isnyallah beberapa oknum pokja ULP seperti Syafrizal dan Wilson menyusul akan saya ganti” ungkap Harry meyakini curhatnya kepada Kontra.ID di perumahan Pt Inalum yang juga kebetulan dihadiri oleh Plt Kadis Pendidikan, Bahrumsyah dan Ketua Kosgoro 57 kabupaten Batubara, Junaidi.

Baca Juga: Plt Kadisdik Batubara Di Berhentikan, Nasir: Saya Ini Apalah, Orang “Kecil”

Belajar dari pengalamannya saat berhubungan komunikasi langsung dengan pihak LKPP, Harry menegaskan bahwa sejumlah paket proyek di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Batubara hampir sebagian besar telah terindikasi dimonopoli oleh Pokja ULP, yakni Syafrizal dan Wilson, “Walau mereka harus berbenturan dengan Peraturan terbaru tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, seakan mereka dalam kondisi ini sudah membudaya di ULP, pemainya ini Syafrizal dan Wilson ini terus, mereka ini selalu mengkhianati saya. Tak heran terkadang perusahaan lokal selalu menjadi target penzaliman mereka, untuk tidak bisa menang tender dengan cara-cara sehat ” bebernya.

Baca Juga: 14 Anggota Dewan Bolos Saat Rapat Paripurna LKPD Bupati Batubara

Mulai dari pemalsuan dokumen proyek sampai melalui manipulasi material kamuflase harga (HPS), lanjut Harry “mereka mainkan. dengan atur mengatur paket dengan mendahulukun setoran fee di muka dengan iming-iming akan dibocorkanya rahasia HPS, bahkan kemarin pak wonda (kontraktor lokal) juga sempat itu mengadu ke saya bahwa syafrizal menyuruhnya berjumpa sama pak Yunus (menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek dinas PU), dan dalam pertemuan mereka itu pak Yunus minta uang sama pak Wondo dengan besaran 50 juta, kemudian menuduh saya pula yang memerintahkan Pak Yunus meminta uangnya kepada pak Wondo, mereka ini menghianati saya lah semuanya. Jadi Tak heran lagi kalo ada banyak terkadang kontraktor lokal selalu curhat sama saya menceritakan kejahatan mereka mereka di ULP” beber Harry dengan menyesalkan ulah para bawahan.

Baca Juga: Berstatus Anak Bupati, Caleg Sexy Asal Sumut Ini Tak Butuhkan Kasta Bapaknya

Saat ditelusuri dan dimonitori melalui informasi website di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di ULP Batubara pada tahun 2018 ini sebelum dilelang, Harry Menambahkan lagi, “sudah ada terus nama pemiliknya dan banyak yang mengadukan kepada saya soal atur-mengatur pengantin proyek ini. Padahal Nama-nama pemilik itu jelas melanggar aturan, ada yang membawa nama saya dan juga ada yang membawa-bawa nama pak Zahir (Bupati terpilih), saat seketika saya tanyakan sama pak Zahir malah pak Zahir bilang tidak ada katanya..!!!”

“Kondisi ini lah yang mendadakan jika “mafia” proyek telah menghntui sistem pembangunan di daerah ini, itu lah sebabnya kenapa proyek proyek yang bermasalah selain mereka tidak pernah berkordinasi dengan ketua Pokja dalam tender itu saya batalkan lelangnya semuanya, cetus harry dengan jengkel

Baca Selengkapnya: Seram!! Rumah Jabatan Ketua DPRD Batu Bara sudah Lama jadi Sarang ‘Hantu’

Untuk itu, kepada seluruh kontraktor di Batubara, Plt Bupati Batu Bara berpesan jika masih ada baik dari oknum dinas PU dan ULP yang ngomongin kalo mereka jual jual nama Plt Bupati untuk meminta-minta jatah fee proyek, “catat namanya dan laporkan kesaya agar saya catat nama mereka kepada bupati baru yang akan dilantik. Selain juga ke gubernur, Kemendagri,  bahkan bila perlu kepolisian, jaksa hingga ke KPK,” katanya

“karna dengan cara-cara begini ni lah cara politik orang orang pengecut yang dapat menghancurkan sistem pemerintah, mana ada di dunia pemerintahan ini bisa bekerja dengan cara perintah secara lisan saja? “tandas Plt Bupati Batu Bara mengakhiri pembicaraanya [Kontra.ID/***]