DAK Rp 18 M Gagal dan Zahir Tetap Ajukan Utang Sebesar Rp 139 Miliar

“Sampai sejauh ini tidak ada masalah dengan rencana pinjaman kita ke PT SMI, lancar lancar saja, tak ada hubunganya dengan DAK (yang gagal) itu, masih lanjut kok dan ini dalam proses,” Ungkap Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Batubara, Hotman.

Kontra.ID — Marak kabar dalam sepekan terakhir ini Pemerintah Batubara gagal menyerap anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN sekitar 18 Miliar di tahun 2019 ini.

Penyebabnya karena Pemerintahan Zahir tak mampu merealisasikannya sesuai dengan deadline pemerintah pusat tertanggal 26 Juli 2019 lalu.

Akibatnya Dana tanpa bunga yang diberikan dari pusat sebesar Rp 18 Miliar itu hangus sia-sia, tak dapat digunakan di tahun 2019.

Merujuk pemberitaan di pelbagai media, Bupati Zahir yang berjuang mendapatkan dana itu hingga saat ini tidak ada mengeluarkan komenter apa pun terkaiat hangusnya uang tersebut, melainkan hanya berujar akan segera mengevaluasi kinerja Plt Kadis PUPR. sepintas saja seperti tak ada masalah dengan hangusnya uang 18 miliar tersebut.

Sementara dibalik ketidak mampuan Pemerintah Batubara menyerap anggaran ini, Bupati Batubara masih tetap akan lanjut mengajukan pinjaman utang kepada PT. SMI sebesar Rp 139 miliar, dengan bungga sekitar 7,6 sampai 7,8 persen pertahun.

“Sampai sejauh ini tidak ada masalah dengan rencana pinjaman kita ke PT SMI, lancar lancar saja, tak ada hubungannya dengan DAK (yang gagal) itu, masih lanjut kok dan ini dalam proses’ Ungkap Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Batubara, Hotman.

Sebagaimana diungkapkan Bupati Batubara Zahir dalam pidatonya pada 25 September 2019 lalu, dengan lantang ia menyatakan bahwa rencama pinjaman utang daerah sebesar Rp 139 mikiar ke PT SMI itu akan ia gunakan untuk mempercepat peningkatan infrastruktur di Batubara.

“Perlu kami tegaskan, bahwa kebijakan pengajuan pinjaman (utang) daerah yang akan dianggarkan pada pos pembiayaan daerah sudah kami pertimbangkan dengan cermat untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Batubara,” kata Zahir, yang dibacakan oleh Wakilnya Oky Iqbal Frima, pada 25 September 2019 di Gedung Paripurna DPRD setempat.

Bukannya rencana utang tersebut mendapat tanggapan postitif dari para netizen, justru berkomentar jahil.

“Daerah Lain uang yang kurang….. Daerah awak menggunakan uang yang tersediapun tak bisa…..mungkin karena…. Terlalu Banyak Urusan Pundi Pundi = TBUPP! he he he,” Tulis akun Facebook dengan nama Jhon V Nababan pensiunan PNS Batubara di tautan Kontra.ID.

Senada akun Dani Airlangga justru membandingkan kondisi kepemimpinan Ok Arya dan Zahir.

“Lebih parah dari pemerintahan OK Arya” Komentar Dani Airlangga.

“Apa kinerja TBUPP..?? katanya Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan..?? bukan malah percepatan pembangunan, tp yang ada malah memperlambat pembangunan.. jadi saran saya bubarkan saja TBUPP, bukan hanya memperlambat kinerja pemerintahan tetapi juga menghabiskan anggaran 1,3 milyar,” timpalnya lagi.

“Gagal serap anggran, tapi bisa ngutang ya 😁,” tulis Akun Facebook Goes Bimo.

“Kalau 18 miliar di pulangkan jadi ngapain pemkab (Batubara) harus ngutang ??,” tulis Akun Facebook atas nama Mas Bowo Prabowo.

“Ini salah 1 hasil kerja TBUPP sepertinya,” komentar akun Facebook dengan nama Muhammad Ashari

“Uang Rakyat 18 milyar hangus sia-sia, tak bisa dipergunakan dengan baik, konon lagi uang pinjaman yg nilainya ratusan milyar 🤭🤭mau ketawa tp takut dosa 😁😁, komen akun yang lain.

.”Logika sederhananya dengan tidak terserapnya sekitar 18 miliar dana yang telah ada harus menjadi pertimbangan serius, dan ini cukup kontradiktif dengan rencana Zahir membuat hutang kepada PT. SMI, tulis, Ramadhan

“Menghabiskan dana yang ada tanpa bunga Pemerintah Batubara saja tak sanggup, dan harus merelakan pemerintah pusat membatalkan transper dana yang telah di kalkulasi ke dalam APBD Batubara, aneh, tapi ini memang nyata” tulis akun yang lain.