Bupati Batu Bara Angkat Mantan Napi Narkoba Jadi Pejabat

Kontra.id — Kedudukan Arif Hanafiah di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batu Bara sebagai Kepala Bagian Tata Pemerintahan menuai pro dan kontra.

Pasalnya, Arif Hanafiah adalah mantan narapidana kasus narkotika pada 29 Juni 2014 silam.

Sebelumnya, Arif Hanafiah yang menjabat sebagai Lurah Bulian, Kota Tebing Tinggi ini ditangkap tim Polres kota Tebing Tinggi pada 29 Juni 2014 setelah kedapatan membawa paket sabu-sabu seberat 0,20 gram kepada pujaan hati Maya yang kala itu mendekam di penjara.

Setelah ditangkap, kepada Polisi Arif Hanafiah mengaku mengantarkan sabu untuk maya di penjara lantaran merindukan kekasihnya. Tapi sial, aksi Arif tersebut diketahui petugas.

Arif Hanafiah Eks Narapidana Narkoba yang diangkat Bupati Batu Bara menjadi pejabat Tata Pemerintahan di Sekdakab.

Alhasil, Arif Hanafiah pun ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara.

Oleh Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli berdasarkan putusan nomor 518/Pid.Sus/2014/PN TBT, Arif Hanafiah divonis setahun kurungan penjara pada 26 November 2014.

Namun, pada tahun 2015, Arif Hanafiah bebas dan kembali bertugas seperti PNS biasa di Pemko Tebing Tinggi.

Kemudian pada tanggal 23 Mei 2018, Pjs Bupati Batu Bara Faisal Hasrimy melantik Arif Hanafiah menjadi Camat Laut Tador, Kabupaten Batu Bara.

PJS Bupati Batu Bara Faisal Hasrimy saat melantik Arif Hanafiah sebagai Camat Laut Tador pada tanggal 23 Mei 2018.

Sebelum menjadi Camat, Arif Hanafiah menjabat ajudan PJS Bupati Batu Bara Faisal Hasrimy di masa Pilkada Batu Bara 2018.

Selanjutnya pada tanggal 21 Februari 2020 kemarin, Bupati Batu Bara Zahir melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Batu Bara Sakti Alam Siregar melantik 37 pejabat.

Ada sebanyak 37 orang pejabat eselon yang terdiri 9 orang Eselon III-A, 2 orang Eselon III-B, 23 orang Eselon IV-A, dan 3 lainya nonjob.

Dari 37 pejabat yang dilantik itu, Nama Arif Hanafiah masuk dalam daftar pejabat Eselon III-A, yang mendapatkan jabatan istimewa sebagai Kabag Tata Pemerintahan di Sekretariat Daerah kabupaten Batu Bara.

Sekda Batu Bara Sakti Alam Siregar saat melantik dan mempromosikan sekaligus mengukuhkan dan mengeser 37 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Batu Bara, Jumat (21/2) – salah satunya adalah Arif Hanafiah dilantik sebagai kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekdakab Batu Bara – Foto Istimewa.

Sekda Batu Bara, Sakti Alam Siregar dalam arahannya mengatakan pejabat yang terlantik merupakan pajabat-pejabat yang handal-handal, diharapkan dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

“Mudah-mudahan saudara bisa dihandalkan menjalankan tugas pemerintahan dan aktivitas pembangunan saat ini dan masa mendatang,” Kata Sakti.

Sebelumnya pada tanggal 13 September 2019, Bupati Batu Bara Zahir mengatakan, peredaran narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda di Batu Bara.

“Makanya perlu komitmen yang kuat dalam memberantas peredaran narkoba,” kata Bupati.

Selanjutnya pada 10 Oktober 2019, Zahir mencanangkan Gerakan Anti Narkoba di seluruh Desa-desa di kabupaten Batu Bara bersamaan dengan penandatanganan MoU antara Pemkab dengan BNN.

Zahir menegaskan, persoalan narkoba sudah menjadi masalah pelik yang harus diperangi karena narkoba sudah merusak tatanan masyarakat dan generasi muda.

Ahmad Muktas dalam penyampaian Fraksinya memberikan catatan keritikan untuk Pemerintah Batu Bara. (Kontra.dok-istimewa)

Menaggapi hal ini, Anggota DPRD Batu Bara Partai PKS, Ahmad Muktas mengatakan pernyataan Bupati Zahir itu tidak konsisten dengan cerminan di pemerintahan yang dipimpinnya, karna mengangkat PNS Eks Napi Narkoba menjadi pejabat struktural.

Ahmad Muktas menyayangkan sikap Bupati Batu Bara Zahir yang telah kelewatan menempatkan Arif Hanafiah Eks Napi Narkoba sebagai pejabat di Pemerintah Batu Bara.

Menurutnya, Pegawai negeri sipil (PNS) sebagai abdi negara seharusnya dapat menjadi teladan bagi masyarakat.

“Bagimana bisa (Arif Hanafiah) menjadi teladan sementara pejabatnya eks Napi Narkoba,” kata Ahmad Muktas.

Tak lupa, anggota DPRD ini juga menekankan agar Pemkab Batu Bara mengambil koordinasi secara internal dan eksternal menyikapi keputusan Bupati mengangkat pejabat Eks Napi Narkoba itu.

“Tentunya, kami sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah nanti akan mempertanyakan apakah tak ada lagi ASN di Batu Bara yang lebih memiliki rekam jejak yang bagus,” ucap Ahmad Muktas.

Lebih lanjut Muktas mengatakan, terlepas pejabat yang dilantik itu adalah orang dekatnya Bupati.

Namun tetap saja secara rekam jejak pejabat eks Napi Narkoba itu sudah buruk di mata masyarakat.

Politikus partai PKS ini kemudian mengingatkan Bupati Batu Bara, melantik seorang eks narapidana Narkoba menjadi pejabat akan membuat masyarakat krisis kepercayaan terhadap pemerintah.

“Keputusan Bupati mengangkat eks napi narkoba menjadi pejabat itu nanti pasti akan membuat krisis kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Zahir-Oky membagun Batu Bara,”katanya.

Terlebih visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Batu Bara Zahir-Oky ketika berjanji waktu kampanye pada pilkada 2018 lalu, salah satunya ingin memberantas narkoba.

Sekda Batu Bara Sakti Alam Siregar – Foto Istimewa.

Mendapat laporan ini, Sekda kabupaten Batu Bara Sakti Alam Siregar, mengaku akan mempelajari lebih lanjut kasus Arif Hanafiah yang baru saja dia lantik pada 21 Februari 2020 kemarin.

“Nantilah kita pelajari dulu kasusnya, bagaimana nanti kita ambil keputusannya,” kata Sakti.

Untuk lebih lanjut Sekda menyarankan awak media untuk mempertanyakan langsung kasus Arif Hanafiah ini kepada Kepala BKD Batu Bara, “coba tanyakan aja langsung ke Daud,” saran Sakti.

Kepala BKD Batu Bara Muhammad Daud, saat dikonfirmasi berujar baik itu UU maupun PP, dapat memberhentikan eks napi Narkoba dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Kepala BKD Batu Bara Muhammad Daud – Foto Istimewa.

“Kalo memang berat dan pengedar bisa diberhentikan,” kata Daud.

Muhammad Duad mengaku akan membuat pertimbangkan tersendiri kepada Baperjakat terkait jabatan Arif Hanafiah eks Napi Narkoba.

“Kan dia (Arif Hanafiah) mantan napi narkoba, kita pertimbangkan dulu dia pengedar atau pemakai?

“Kalo pemakai berat dia (Arif Hanafiah) bisa dipecat,” ujar Daud.

Saat disingung nasib jabatan Arif Hanafiah di bagian tata Pemerintahan Sekdakab, Daud menjawab akan mencari salinan putusannya dulu ke pengadilan, agar dapat mengambil keputusan.

“Kalo ada salinan putusanya mungkin masih bisa kami putuskan. lebih lanjut (coba) kordinasi sama Fauzi” pungkas Daud.

Disarankan Buka: salinan Putusan Arif Hanafiah di link Ini

Isi salinan putusan hukuman Arif Hanafiah. (Sumber: www.mahkamahagung.go.id) Disarankan buka link ini; http://sipp.pn-tebingtinggi.go.id/index.php/detil

Sementara Kepala Bidang pengangkatan, Kedisiplinan, dan pemberhentian PNS Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Batu Bara, Fauzi mengatakan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) melarang pengangkatan jabatan bagi eks Napi narkoba jadi Pejabat struktural.

Larangan itu juga ditegaskan sesuai edaran Mendagri nomor 800/4329/SJ tanggal 29 Oktober 2012; yang melarang Gubernur dan Bupati/Walikota mengangkat PNS ke dalam jabatan struktural baik itu pejabat eselon II, III maupun IV

“Sebenarnya tidak boleh mengangkat eks napi narkoba di jabatan struktural, tapi itu kembali lagi kepada pimpinan,” kata Fauzi.

Asisten I Sekdakab Batu Bara, Rusian Heri | Foto Istimewa/dok.

Sementara asisten I Sekdakab Batu Bara Rusian Heri mengatakan karir PNS Arif Hanafiah bisa berada diujung tandak jika saja salian keputusan dari pengadilan diberikan kepada Baperjakat.

“Hari senin nanti tolong bawakan putusannya, biar kita sampaikan nanti ke baperjakat,” pungkasnya.

Disarankan Buka: salinan Putusan Arif Hanafiah di link Ini

Arif Hanafiah Eks Napi Narkoba yang diangkat menjadi pejabat Tata Pemerintahan Sekdakab Batu Bara.

Arif Hanafiah Tak Membantah

Arif Hanafiah saat dikonfirmasi tak membantah pernah jadi Narapidana kasus narkoba pada tahun 2014, pada saat itu Arif Hanafiah sedang menjabat sebagai Lurah Bulian Pemko Tebing Tinggi.

Arif Hanafiah mengaku sudah divonis oleh pengadilan Tebing Tinggi Deli, Sumatera Utara.

“Memang sudah pernah divonis dulu, tapi dari kejadian-kejadian itu terakhir kan jadi pelajaran bang,” kata Arif Hanafiah mengakui akibat perbuatannya, dia harus menjalani hukuman setahun penjara.

Namun Arif Hanafiah membantah saat dikaitkan dirinya dihukum karna mengantarkan sabu-sabu kepada pujaan hati.

“Dari cerita aslinya bukan mengantarkan (sabu karna pacar), tapi sudah lah, kalo pun dibantah nanti jadi melebar bang,” pungkas Arif Hanafiah.**TAF.