Dilantik jadi Kadisdik, Ilyas Ingin Selamatkan Anak Putus Sekolah

Kontra.id — Kepala Dinas pendidikan (Kadisdik) kabupaten Batu Bara menargetkan tidak akan ada lagi anak putus sekolah karena alasan apa pun di daerah tersebut.

“Saya upayakan tidak ada lagi anak putus sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Batu Bara, Ilyas Sitorus, Kamis (22/1/2020), saat ditemui paska pelantikan jabatanya di aula rumah dinas Bupati Batu Bara Zahir, di Perumahan Inalum.

“Sekarang saya ingin semuanya mulai dari Kepala Desa, dinas sosial, Kader Posyandu, PKK, Forum CSR, dan Baznas saling bersinergi dan harus benar-benar berkomitmen memberikan jaminan masa depan yang lebih cerah lagi buat para peserta didik kita,” katanya.

Untuk itu Mantan Kepala Biro Humas dan Kerotokolan Provinsi Sumatera Utara ini berharap adanya dukungan dari para guru, termasuk juga dari masyarakat untuk melaporkan jika di lingkungannya masih ada anak yang tidak melanjutkan sekolah.

“yang pasti kita harus tetap bekerja sama dengan lintas sektoral dan lintas OPD termasuk juga guru dan masyarakat,” jelas Kadisdik.

Semua program pemerintah itu kata dia, tak terkecuali program pemberantasan anak putus sekolah di Batu Bara, akan berhasil jika didukung semua pihak, “dan guru juga harus ubah cara belajar, cara berfikir dan cara mengajarnya agar tak cepat membosankan,” ucapnya.

Selain itu, ilyas juga meyakini banyaknya anak Putus sekolah di Batu Bara terlebih karna pengaruh dari guru yang tidak efektif.

Dimana pada kenyataan yang ada, lanjut dia, banyak juga guru yang lari dari tanggung jawabnya sebagai pendidik yang berkualitas sehingga menimbulkan rasa bosan bagi para peserta didik.

“Makanya para guru-guru kita ini perlu terus di-upgrade kemampuan cara belajarnya, berfikirnya dan kemampuan cara mengajarnya, sehingga murid itu tidak mudah bosan dan mengakibatkan peserta didik putus sekolah,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Ilyas bahwa kebanyakan kualitas guru  terutama dari kalangan PNS masih jauh dari memadai, bahkan diakui dia, jauh lebih baik kualitas guru honor ketimbang guru kalangan Pegawai Negeri Sipil atau PNS.

“Mungkin guru yang kebanyakan dari ASN ini perkara sudah lama sajanya mereka mengajar, ibarat kayak unta, lihatlah meski pun dia lahir dan  lama tinggal di mekah tapi unta itu tak pernah naik haji ( naik kelas),” ucapnya.

Untuk itu kadisdik Batu Bara ini meminta agar seluruhnya para guru dari kalangan PNS untuk banyak lagi belajar, sehingga guru ASN tak meniru tabiatnya unta.

“ikutilah perkembangan teknologi itu, justu guru-guru non ASN di tempat kita ini lebih membantu dari pada guru ASN dalam mendidik muridnya.”

“Kenyataannya banyak dari guru honorer kita lebih menguasai IT, tak berarti semua guru ASN ini gaptek, tapi tak mau belajar mengupgrade kemamouannya saja sehingga cepat membuat murid itu bosan bersekolah,” tandasnya. **