KILAS DAERAH

Ribuan CPNS Batu Bara Terancam Gagal Massal, Setda Batu Bara Pasrah

Published on 9 November 2018

Kontra.ID — Ribuan CPNS Batu Bara harus menguburkan mimpinya dalam-dalam untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebab, dalam tahap pelaksaaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang telah diikuti sebanyak 2,478 peserta calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kabupaten Batu Bara dinyatakan gugur sebanyak 2,443.

sebanyak 2,443 peserta CPNS Batu Bara tidak lulus passing grade dalam tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

Dari 2,478 peserta yang telah mengikuti tes ini, hanya 35 peserta yang dinyatakan passing grade (Nilai Ambang Batas), berarti sebanyak 2,443 peserta resmi dinyatakan gugur Untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) minimal dengan nilai 75, Tes Intelegensi Umum (TIU) minimal dengan nilai 80, dan untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP) minimal dengan nilai 143 point.

Banyak dari mereka yang kesulitan di TKP yang nilainya kurang. Salah satunya karena peserta banyak kehabisan waktu karena fokus pada soal TWK dan TIU. Tidak hanya itu saja, ratusan peserta juga banyak yang nilainya tidak sesuai dengan standar bahkan ada yang total nilainya 129 point.

“Saya kehabisan waktu, sehingga soal TKP banyak tidak selesai sementara waktu habis. Dan soalnya pun memang beda sehingga cukup sulit kita mengerjakannya, ” kata salah Novita satu peserta yang gugur.

Menanggapi banyaknya peserta seleksi CPNS Batu Bara yang berguguran dalam Tes Kompetensi Dasar (TKD) ini, sangat disayangkan oleh Setda Batu Bara, Sakti Alam Siregar.

“Pertama saya sangat prihatin mendapatkan informasi banyak peserta yang tidak lulus, lantaran banyak yang tidak mampu mencapai passing grade, padahal masih tergolong ditingkat dasar.

“kalo kita dari pemerintah daerah, tidak ada upaya sedikitpun untuk membantu mereka, bahkan dilarang keras jika itu kita lakukan. jadi biarkan saja itu menjadi kebijakan KemenPAN-RB dan BKN, namun kalopun ada kedepanya kebijakan pusat yang memberikan peluang lebih, ya pasti kita terima” Ujarnya

Namun demikian pengakuan Sakti, pihaknya tidak dapat berbuat banyak selaku pembina PNS di Daerah itu, karena hal ini menurutnya sudah merupakan aturan total dari Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Kemenpan RB dan BKN. “Kita serahkan sajalah ini semua kepada Panselnas Kemenpan-RB dan BKN”

“Kalo dasarnya saja mereka tak mampu memenuhi syaratnya macamana lagi mau kita buat? kita tunggu sajalah keputusan dari KemenPAN-RB dan BKN. Jika memang aturannya dari pusat tidak dapat dipertimbangkan lagi, berarti apapun hasilnya itulah yang kita terima,” Ujar Sekda Batu Bara, Sakti Alam Siregar.

Diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun kru Kontra.ID, pada pelaksanaan seleksi CPNS Batu Bara yang digelar di SMK negeri 1 Air Putih ini, untuk hari pertama pada Senin (5/11) jumlah peserta yang lulus TKD sebanyak 6 orang dari 3 sesi tes. Sementara untuk hari kedua, selasa (6/11) jumlah peserta yang lulus sebanyak 10 dari sesi tes, untuk hari rabu (7/11) menurun menjadi 4 peserta, dihari kamis (8/11) kembali meningkat sebanyak 7 peserta, sedangkan hari terakhir pada jum’at (9/11) hanya 4 peserta yang dinyatakan lolos/passing grade. Ditambah 3 orang lain dari katagori K2 dan satu peserta lagi dari penyandang disabilitas.

Untuk jumlah total peserta yang lulus selama 5 hari pelaksanaan tersebut, berdasarkan Data rekapitulasi 35 peserta lulus passing grade.

Maka dengan demikian dari 219 kuota formasi yang diperlukan Pemerintah kabupaten Batu Bara saat ini, dapat dipastikan angka tersebut tak dapat diisi seutuhnya lantaran banyaknya peserta yang gagal masal dalam tes SKD tersebut.

Ketua Panitia Daerah CPNS Batu Bara, Attaruddin saat dihubungi (8/11), Ia mengatakan kegiatan tersebut semua berjalan lancar dan dikawal oleh sejumlah panitia pelaksana dari pusat maupun daerah.

‘’Alhamdulillah dari pantauan kita, semua berjalan lancar. Kalau soal peluang kecurangan, hampir dipastikan tidak ada,’’ terang Attaruddin kepada Kontra.ID.

Terkait masalah minimnya peserta yang memenuhi passing grade, Attaruddin mengumpamakan bahwa dalam kesempatan tes seleksi CPNS Batu Bara memang sangatlah strategis. Karena 25 tahun yang akan datang, mereka (para CPNS) yang lulus sekarang ini lah yang akan menggantikan posisi jabatan-jabatan penting yang ada di organisasi pemerintahan Batu Bara tersebut.

‘’Mereka inilah yang nantinya akan menggantikan saya dan menggantikan pak Setda. Makanya kita cari benar-benar berlian paling berkualitas (melebihi passing grade, red). Soal apakah nanti emas (belum memenuhi passing grade, red) yang tersisa bisa dijadikan untuk menggantikan posisi yang kosong, itu nanti keputusan ada di tangan PANSELNAS Kemenpan-RB dan BKN. Apapun keputusan yang diambil nanti, jelas tidak akan merugikan para peserta,’’ jelasnya.

Bahkan Ia berharap jika diperbolehkan ada kebijakan dari KemenPAN-RB untuk menurunkan passing grade, dalam penilaian hasil seleksi CPNS tersebut ia berjanji akan memperjuangkan kesempatan itu.

“Ya harapan Kita yang pasti agar KemenPAN-RB bisa memberikan kebijakan terkait kenyataan yang pelik ini, misalnya menurunkan passing grade bagi peserta yang hampir mendekati angka pasing grade, atau cara lain sehingga putra-putri daerah yang sama sama kita cinta bisa lulus dan mengabdi di daerahnya,” harapnya

Dengan demikian dari 219 kuota formasi yang diperlukan di Batu Bara, sudah dapat dipastikan tidak akan terisi seutuhnya karena banyaknya peserta yang gagal masal dalam tes SKD tersebut, masih sangat jauh dari kuota yang diharapkan oleh pemerintah Batu Bara.

Namun demikian kata Attaruddin, pihaknya akan terus berkordinasi kepada Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan BKN. “Kita serahkan saja ini kepada Panselnas, bagaimana petunjuk selanjutnya kita akan tetap usahakan,” tegas Attaruddin.

Lanjutnya, jumlah 35 peserta yang lulus ini belum final dan masih bisa berkurang. Karena masih ada satu tahapan seleksi lagi yang harus diikuti dalam Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

“Peserta ini naik lagi nantinya dalam tahapan selanjutnya, memang masih tetap berpeluang berkurang, karena masih ada lagi tes kedua yaitu Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang masih harus diikuti oleh peserta yang lulus passing grade,” ujar Attaruddin.

Untuk itu dirinya mengharapkan kepada tim PANSELNAS BKN pusat untuk mempertimbangkan hal ini dengan merevisi aturan seleksi CPNS tersebut. Pemkab Batu Bara tentunya tidak bisa berjalan sendiri untuk menutupi kuota formasi yang kosong nantinya, karena aturan kelulusan sudah ditetapkan Panselnas melalui Permenpan-RB Nomor 37 Tahun 2018 tentang ambang batas nilai SKD.

“Saya rasa bukan Kabupaten Batu Bara saja yang mengalami hal ini, mungkin se Indonesia mengalaminya” ujarnya

“Untuk itu kita sama sama berdoa dan berikhtiar menuggu perkembangan selanjutnya, apapun keputusan Panselnas atau dari pusat kita akan patuhi dan ikuti, namun satu hal yang pasti, untuk di Sumatera Utara hasil ujian kitalah yang paling terbaik dari kabupaten/kota lain yang ada di Sumatera Utara, dan ini diakui oleh pusat” pungkasnya [Kontra/TAF]