Bupati Dan Wakil Bupati BatuBara Isunya Pecah, Mirip Film Kartun Tom & Jerry

Kontra.ID — 38 hari lagi akan Dilantik, Sudah Ada isunya Pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang isunya Pecah Kongsi Mirip Film Kartun ”Tom and Jerry”

Dalam konteks berbirokrasi, yang namanya Wakil Ya Tetaplah Wakil, Haknya pasti Beda, kadang hal ini yang jarang disadari oleh kebanyakan wakil kepala Daerah dari 415 kabupaten dan 93  kota dalam 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Meskipun sebelumnya, saat pencalonan  mereka menyatakan sepakat untuk satu perahu seiya dan sekata, engkaulah bulan, dan engkaulah bintang, namun tidak sedikit di antara kepala daerah (KDh) dan wakil Kepala Daerah yang keharmonisannya berubah 180 derajat sebelum-pelantikan alias pecah kongsi.

Malah, ada pula yang hanya beberapa hari lagi sebelum pengambilan sumpah dan pelantikan jabatan, keduanya langsung bagaikan film kartun ”Tom and Jerry” hingga sampai akhir masa jabatan. Satu sama lain tak akur lagi.

Saling tak bertegur sapa. Kalaupun terlihat ”mesra” di depan umum, itu hanyalah ”acting blasebo” pasangan kedua pimpinan daerah itu telah Memenuhi tuntutan dalam ‘skenarionya’ sebagai pejabat publik agar seolah terlihat profesional.

Kondisi ini tentulah tidak baik bagi kelangsungan jalannya roda pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat kedepanya

Begitulah nyanyian yang beredar ditengah kencangnya arus social Media diseputaran masyarakat Batu Bara terakhir ini, terkait kabar pecah kongsi antara Bupati Batu Bara Terpilih, Zahir dan Wabup Batu Bara terpilih Oky Iqbal Frima pun dinilai cukup meresahkan warga.

Pasalnya, Pemerintahan yang terhitung 38 hari lagi bakal dilantik ini telah diisukan retak akibat adanya arogansi sepihak akhirnya menjadi buah bibir dilingkungan masyarakat setempat.

Hal ini dibuktikan dengan tidak hadirnya Bupati Batu Bara terpilih saat Musda KNPI Batu Bara yang dimenagkan oleh wakil Bupati Batu Bara, Oky Iqbal Frima secara aklamasi, dan Umrohnya Bupati Batu Bara terpilih tanpa kehadiran wakil yang menjadi objek penilaian awal di beberapa kalangan, dimana Oky Iqbal atas nama wakil Bupati Batu Bara terpilih saat beraktivitas ditengah masyarakat dan para petinggi tanpa ada Bupati terpilih disampingnya, dan hal itu selalu terjadi dibanyak kegiatan formal maupun nonformal.

masyarakat mulai mempertanyakan Karena umur yang dikenal dengan paket Zahir-Oky ini pada pilkada yang baru seumur jagung sudah terbakar alias pecah kongsi.

Terkait hal itu, Warga kecamatan Sei Balai, Ichsanul Azmi kepada Kontra.ID mengatakan bahwa dirinya mulai bingung dengan konsep Pemerintahan yang sebentar lagi akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat sudah pecah sebelum disumpah atau dilantik oleh Mendagri melalui Gubernur.

Dimana isu ini sudah santer terdengar dikalangan masyarakat dan mulai dipertanyakan, apalagi jika dikaitkan dengan tidak ikutnya Oky Iqbal Frima Umroh bersama Bupati Batu Bara Terpilih menambah keraguan dirinya atas kepemimpinan Zahir-Oky dalam mensejahterakan masyarakat untuk 5 tahun kedepan.

“Padahal mereka (Zahir dan Oky) sebentar lagi akan diberikan amanah kepercayaan rakyat untuk memimpin daerah ini untuk 5 tahun kedepan. 38 hari lagi akan dilantik sudah ada isu pecah kongsi, padahal berita dikoran sesaat pemilihan Bupati dan wakil Bupati Batu Bara pada 27 Juli 2018 yang lalu mengatakan bahwa paket Zahir Oky akan bertahan hingga akhir periode.

Ini baru 38 hari lagi mau dilantik malah saya dengar sudah pecah kongsi deluan sebelum dilantik akibat Bupati terpilih yang tidak lagi menggunakan wabup terpilihnya dalam beberapa kegiatan termasuk dalam sengkarut pembahasan kebijakannya dalam rapat KUA-PPAS APBD Batu Bara 2019.

“Nah ini kan sangat meresahkan kami sebagai masyarakat kecil, kalau begini kami sebagai rakyat kecil jadi tambah ragu lah jika pasangan ini diteruskan.” Ujar Ichsanul Azmi.

Sementara itu, Anggota DPRD Batu Bara Fraksi PDIP, Kristian Manurung mengatakan bahwa isu pecah kongsi tersebut sudah dapat diprediksi sebelumnya. Pasalnya, arogansi – arogansi yang terjadi belakangan ini khususnya dilingkungan Pemerintah Batu Bara telah menjadi pemicu pecah kongsi tersebut karna adanya polemik internal yang terjadi akibat isu pembisik yang menjadi akar muakar masalah itu.

“Pecah kongsi itu sudah bisa diprediksi, ini Karna adanya para pembisik – pembisik lah yang menjadi entri point terkait setiap masalah yang timbul dilingkungan Pemerintah Daerah” Tungkas Pria yang akrab disapa Manurung. [Kontra/*aF]

Baca selengkapnya di Harian Kontra.
edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.Kontra.ID