Polres Batubara Ungkap Kasus Pembunuhan Janda Pagurawan, Ribuan Warga Tumpah Ruah Panjatkan Syukur

Kontra.ID — Langkah konkrit yang dilakukan Polres kabupaten Batu Bara dalam mengungkap pelaku pembunuhan Nur Aidah (58) janda tua di kelurahan Pagurawan, Kecamatan Medang Deras, kabupaten Batu Bara telah berbuah hasil, kini dihujani banyak pujian dari masyarakat.

Sebab, tidak sampai 10 hari, pelaku pembunuhan berhasil ditangkap.

Ribuan Warga Merayakan Syukuran atas Keberhasilan Polres Mengungkap Kasus

Sehari setelah personil polres Batu Bara dengan cepat berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut, Ribuan warga kecamatan Medang Deras langsung berbondong-bondong mendatangi area lapangan segitiga kelurahan Pagurawan.

Acara syukuran ini diwarnai dengan tarian melayu.

Mereka datang untuk merayakan syukuran atas penangkapan kedua tersangka pembunuhan yang merupakan kakak beradik itu, yakni Agus Salim alias Bunyek (26) dan kakaknya Rustam Affandi (34), yang melakukan pencurian sekaligus pembunuhan terhadap janda tua Nur Aidah (58), yang berhasil diringkus personil Polres Batu Bara ditempat pelarianya di Riau pada Rabu, 6 Maret 2019 yang lalu.

Selepas Shalat magrib pada sabtu, 9 Maret 2019 sekira pukul 17:00 Wib” , warga kecamatan Medang Deras langsung berkumpul di lapangan kelurahan Pagurawan seraya meneriakan ‘hidup Kapolres’.

Kapolres Batu Bara Dihujani Ucapan Terima Kasih

Cara warga sambut Kapolres Batu Bara dalam acara Syukuran

Dalam acara syukuran itu, Mereka meneriakkan ‘hidup Kapolres’ berulang kali, para hadirin tumpah ruah merayakan penangkapan dua pembunuhan sadis itu.

Terlihat serombongan emak-emak dan bapak bapak secara kompak mengelorakan kata kata hero tersebut.

bahkan Beragam pujian dilontarkan, mulai dari Bupati Batu Bara Zahir, Camat Syafrizal, TNI, hingga tokoh masyarakat dan para warga setempat, terhadap kinerja Polres Batu Bara di bawah komando AKBP Robinson Simatupang, warga sangat merasakan keberadaan polisi di tengah masyarakat.

Camat Medang Deras Sampaikan Apresiasi

Camat Medang Deras Syafrizal

“Dalam acara ini kita merayakan keberhasilan Kapolres Batu Bara sebagai tanda Tasyakuran, bahwa pembunuh keji ini benar-benar sudah kena tangkap. Sebagai Camat Medang Deras, saya ikut mengapresiasi keberhasilan kinerja Polri kita saat ini, kita harus dukung terus” ucap Camat Medang Deras Syafrizal.

“Dengan respon cepat seperti ini, seluruh warga jadi merasa telah terobati, terlindungi dan terlayani dengan baik oleh kehadiran Kapolres kita dengan kinerjanya yang ada sekarang, tidak seperti yang dulu, tiga tahun baru terungkap kasus pembunuhan, itu pun terungkap dimasa kepemimpinan yang sekarang ini, Cetus Camat.

Bupati Batu Bara Minta Applause Keberhasilan Kapolres

Momen kapolres Mendapat Applause dari Bupati dan Ribuan warga di Kecamatan Medang Deras.

Secara bersamaan, Bupati Batu Bara Ir Zahir dalam sambutanya mengatakan, Syukuran ini digelar atas prestasi keberhasilan polres kabupaten Batu Bara karena lebih cepat mengungkap pelaku pembunuhan dari kasus sebelumnya.

“Mari kita berikan applause (tepuk tangan) kepada Polres Batu Bara atas kepemimpinan bapak Robin Simatupang”

Bupati Berpantun

Ekspresi Bupati saat memberikan pantun

“Terimakasih Bapak Kapolres Batu Bara, Pak Robin, ini saya ada pantun khusus buat bapak”

“Bukan kampak sembarang kampak, kampak dibelah membuat kayu, Pak Robin ini bukanlah batak sembarangan batak, tapi bataknya berdarah melayu” kelakar Zahir, disambut riuh ribuan warga yang hadir.

“ya.. Kita harapkan semoga Bapak Kapolres Batu Bara kita ini, bisa lebih baik lagi, bisa lebih adem lagi, bisa lebih berseri lagi, bisa lebih gagah lagi, bisa lebih hebat lagi. Ya mudah mudahan kita bisa bekerja sama dan sama sama bekerja” pungkas Bupati Zahir.

Tokoh Masyarakat Berharap, Saat naik Pangkat Kapolres Jangan Pindah

Tokoh Masyarakat Syamsul

Sementara, Tokoh Masyarakat Medang Deras, Syamsul dalam sambutanya di acara tasyakuran ini menilai kinerja polres semakin bagus.

“Kalau bisa status Polres Batu Bara ditingkatkan lagi. Sehingga nanti bapak AKBP Robinson saat naik pangkat tidak dipindah dan tetap di Batu Bara saja,” selorohnya mantan Ketua PAC Pemuda Pancasila kecamatan Medang Deras ini.

Kapolres Batu Bara Patut Dijadikan  Panutan

Momen Kapolres Berdansa bersama Warga.

Sementara Ridawati, Warga Kuala Tanjung sengaja datang jauh jauh  bersama rombongannya  hanya untuk melihat Kapolres.

“Tentu sebagai masyarakat, saya juga kaum ibu merasa senang sekali atas perhatian kapolres dalam menanggani kasus pembunuhan seorang ibu ini, sehingga saya jadi penasaran ingin melihat langsung keperibadian kapolres itu seperti apa? setelah saya lihat, pribadinya memang lembut dan easy going, patut dijadikan sebagai panutan bagi Kapolres yang lain, ” kata Ridhwati.

Keberhasilan Kinerja Kepolisian Tergantung dengan Dukungan Masyarakat

Momen Seorang Ibu ibu menantang Kapolres Untuk duet nyanyi bersama.

Terkait itu, Kapolres Batu Bara Robin Simatupang mengatakan apa yang disampaikan masyarakat adalah bukti dari kinerja kepolisian dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat.

“Yang pasti semua berkat dukungan seluruh elemen masyarakat. Tidak mudah untuk menjadikan Polres Batu Bara hingga seperti saat ini, mendapatkan antusias yang tinggi dan kepercayaan dari masyarakat,” katanya.

Menyambut Acara Syukuran itu, Persatuan Ojek Pagurawan Gratiskan Tarif Bagi Warga

Kapolres Robinson saat memberikan kata Sambutan

Bahkan Kapolres Robin menambahkan, ia sempat merasa keheranan atas acara selamatan yang digelar oleh warga setempat,  hingga ada Persatuan Ojek di Kelurahan Pagurawan yang rela menggratiskan tarif bagi warga, sebagai wujud terima kasih kepada Polri dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Robinson mengaku sangat menghargai spontanitas warganya itu.

Kinerja Polri, disebut Robin, memang bekerja berdasarkan laporan masyarakat langsung.

“Spontanitas masyarakat juga terjadi karena mereka telah lama merasa tidak dilayani dengan baik” katanya lagi.

Kapolres Mengucapkan Terimakasih  atas Kepercayaan Masyarakat

Momen Kapolres Batu Bara Joget Lagu ‘Perawan Atau Janda’ bersama Warga.

Oleh karena itu, “saya mewakili institusi Polri mengucapkan terima kasih khususnya kepada masyarakat Medang Deras dan berharap Kabupaten Batu Bara akan lebih baik ke depan,” kata Robinson kepada Kontra.ID dalam acara Syukuran warga atas penangkapan pelaku pembunuhan yang disambut warga digelar pada Sabtu, 9 Maret kemarin.

Kronologi Kasus

Dua Pelaku Ditangkap Polres Batu Bara.

Untuk diketahui, kedua tersangka yang merupakan kakak beradik, yakni Agus Salim alias Bunyek (26) dan kakaknya Rustam Affandi (34) terpaksa dilumpuhkan kedua kakinya oleh personiln Batu Bara lantaran berusaha melakukan perlawanan dan mencoba kabur saat hendak diringkus petugas.

Penangkapan kedua tersangka bermula dari informasi masyarakat yang mengatakan melihat sepeda motor milik korban di rumah Fahmi (28) di Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Selasa (05/03).

Berbekal informasi, tim gabungan Polres dan Polsek Medang Deras menuju kediaman Fahmi dan menemukan sepeda motor Vario BK 5608 OAB milik korban.

Setelah dinterogasi Fahmi mengaku sepeda motor tersebut dibelinya dari Agus Salim seharga Rp. 3 juta.

Berbekal informasi dari Fahmi, tim melakukan pengejaran ke Langkat dan Riau. Kedua tersangka akhirnya berhasil diciduk dari Bengkalis Riau, Rabu (06/03) dini hari.

Kepada petugas Agus Salim mengaku telah melakukan kejahatan bersama abangnya bernama Rustam Affandi. Agus Salim juga mengaku telah melakukan perencanaan terlebih dahulu.

Masih menurut Agus Salim, dirinya mengetahui kebiasaan korban yang selalu bangun menjelang subuh. Tsk Agus Salim kemudian bersembunyi dibelakang rumah korban sementara Rustam Affandi bersembunyi dibalik pohon pisang.

Begitu korban membuka pintu belakang rumahnya, Agus Salim secepatnya mendorong tubuh korban hingga terhempas ke belakang.

Setelah korban terbaring Agus Salim segera mencekik leher korban dan memukuli wajah dan kepala korban. Karena korban melakukan perlawanan dengan mencakar leher dan wajah tersangka, tersangka kemudian meraih batu gilingan dan memukulkan ke wajah korban hingga tidak berdaya.

Melihat korban tidak berdaya, Agus Salim beranjak membuka pintu depan agar Rustam Affandi dapat masuk kedalam rumah.

Sesampai didalam rumah, Rustam Affandi melihat korban masih hidup kemudian mengambil sebilah gunting dari steleng korban. Rustam Affandi kemudian menghujamkan gunting ke leher dan batok kepala bagian belakang korban hingga korban tewas berlumuran darah.

Setelah korban tewas Agus Salim kemudian mengambil 4 buah cincin dari tangan korban sementara Rustam Affandi kembali bersembunyi dibalik pohon pisang.
Korban kemudian mengenakan jilbab milik korban untuk mengelabui warga dan mengeluarkan sepeda motor milik korban.
Dengan santai Agus Salim yang mengenakan jilbab keluar dari pintu depan dan menggembok pintu. Agus kemudian melajukan sepeda motor curiannya dan menjemput Rustam Affandi yang bersembunyi dibalik pohon pisang. Kedua tersangka selanjutnya kabur dan menjual cincin korban seharga Rp. 5 juta dan sepeda motor korban kepada Fahmi seharga Rp. 3 juta.

Uang hasil kejahatan sebanyak Rp. 8 juta dibagi dengan rincian untuk Agus Salim sebanyak Rp. 4,5 juta dan sisanya Rp. 3,5 juta diambil Rustam Affandi.
Telah diberitakan sebelumnya, pada 26/02 sekira pukul 19.30 WIB, Rahmida anak korban bersama Butet temannya mendatangi rumah korban di Jln Beringin Kel. Pagurawan Kec. Medang Deras.
Rahmida curiga karena sejak sehari sebelumnya rumah ibunya tertutup dengan keadaan tergembok dari luar. Setelah menunggu akhirnya Rahmida menghubungi ibunya lewat HP namun suara panggilan terdengar dari arah dalam rumah.
Rahmida kemudian memanjat untuk melihat melalui lubang angin. Rahmida kaget melihat warung dalam keadaan berantakan. Rahmida kemudian membuka paksa gembok untuk membuka pintu.
Setelah pintu terbuka Rahmida masuk kedalam rumah dan melihat tubuh ibunya telah terbaring kaku dilantai dengan kondisi berlumuran darah.

Malam itu juga Kapolres Batubara membentuk tim gabungan dari Satreskrim dan Polsek Medang Deras dan keesokan harinya mengundang tim labfor Poldasu.

Disebutkan Kapolres kedua tersangka pencurian dengan pemberatan dan pembunuhan dikenai Pasal 340 subs 339 KUHP subs 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup. Sementara tersangka Fahmi dikenakan Psl 480 KUHP dengan ancaman pidana 4 tahun. *TAF