Pengawasan, anggaran, dan legislasi, fungsi DPR seperti yang di amanatkan oleh konstitusi negara. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tentu biografi serta rekam jejak sang legislator sangat berpengaruh terhadap kualitas kerjanya yang akan dilakukan.
Track record sang legislator perlu diketahui oleh publik, agar peranannya didewan bisa mengedepankan nilai keadilan dan kemanusiaan dalam mencapai taraf kesejahteraan sosial kemasyarakatan, mengubah keburukan sosial menjadi kemakmuran nasional, seperti halnya pendapat, – John D. Rockefeller (tokoh berpengaruh di Amerika Serikat pada zamannya) “Saya selalu mencoba untuk mengubah, kemalangan menjadi kesempatan,”.
Cara semacam ini lah, yang digunakan oleh M. Nasir Djamil, sang anggota DPR RI asal Aceh. Nasir Djamil yang merupakan tokoh Aceh yang berpengaruh di nasional ini, mulai merintis karirnya dimulai dari aktivis mahasiswa, ia juga aktif sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Banda Aceh saat iya berkuliah di UIN Ar-Raniry Banda Aceh (dulu IAIN).
Bahkan sosok politisi dari partai keadilan sejahtera (PKS) yang lahir 22 Januari 1971 ini, juga merupakan ketua forum bersama (Forbes) anggota DPD RI dan DPR RI asal Aceh.
Jenjang Pendidikan legislator hebat ini, dimulai dari S1 di UIN Ar Raniry, S2 Ilmu Politik Univ Nasional Jakarta dan sekarang tengah menyelesaikan S3 Ilmu Politik Univ Nasional Jakarta.
Tak sampai disitu, karir Politik legislator asal Aceh ini juga tergolong sukses, ia memulainya dari anggota DPRD Aceh 1999-2004, dan menjadi anggota DPR RI Dapil Aceh 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024, Satu-satunya Legislator DPR RI Asal Aceh yang berturut-turut 4 periode mendapatkan kepercayaan masyarakat Aceh untuk menjadi wakil rakyat Aceh di Senayan.
Selain telah menjadi salah satu politisi yang sukses dalam karir politik, ternyata M Nasir Djamil ini juga merupakan seorang jurnalis hebat pada masanya, terbukti pernah menjadi wartawan harian serambi Indonesia, dari 1996-1999.
Disela kesibukannya sebagai legislator, padatnya tugas negara, namun tak membuat Nasir Djamil berhenti berkarya, bahkan ada banyak karya tulisannya di media masa yang dicetak menjadi sebuah buku, dan menganalisis masalah kemudian dijadikan sebuah buku, seperti karya bukunya, berjudul, Anak Bukan Untuk Dihukum, Bring Back Justice ( kumpulan opini di berbagai media massa yang terbit di Jakarta), dan sekarang tengah menyelesaikan karya buku tentang Terorisme dalam berbagai perspektif ( sedang dalam proses penyelesaian ).
sang legislator hebat ini, meski besaran gaji dewan DPR-RI yang tergolong besar, ternyata besaran uang itu digunakan untuk membantu masyarakat, terutama daerah pemilihannya (Aceh) dengan kegiatan, seperti membantu sembako dan bantuan lain. Artinya dana itu juga lagi-lagi dialokasikan kembali ke masyarakat. Hal ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kemaslahatan masyarakat.
Belum usai disitu, Nasir Djamil ini juga sosok yang tak mudah terpengaruh, tak mudah mengikuti pendapat umum, bahkan sikap independensi Nasir Djamil ini telah terbukti saat ia menjadi anggota DPRD Aceh, satu-satunya anggota dewan yang menolak LPJ T.A 2003 Gubernur Aceh pada Agustus 2004.
Tak banyak orang seperti Nasir Djamil ini, sikapnya yang independen, mesti dicintai rakyat, sikapnya yang tegas mesti diharapkan publik, seperti aksi heroiknya menolak LPJ gubernur Aceh Abdullah puteh itu.
Mengenal Nasir Djamil ini, ada harapan yang merekat diwajahnya, ada beban publik berada dipundaknya, ada tugas mulianya (menjadi DPR RI) yang perlu didukung, bahkan sikap kritis mantan aktivis HMI asal Aceh ini juga merekat sampai sekarang, terbukti saat ia selalu di undang oleh media TV nasional, media online dsb, ia selalu mengkritik penegakan hukum jika kurang baik, peduli dengan aktivis mahasiswa, dan tak lepas di memory ingatannya tentang masyarakat Aceh, dan Indonesia.
Jika ada pihak yang mengatakan Nasir Djamil pelupa, mungkin ini pernyataan benar sekaligus salah. Benar jika beliau adalah legislator pembawa arus perubahan bangsa, dan salah jika ada anggapan beliau tak peduli pada nasib kerakyatan.
Nasir dan Aceh, Nasir dan Indonesia, adalah pengemudi dan kapalnya, adalah pilot dan pesawatnya, yang tak bisa dipisahkan satu sama lain, karena legislator satu ini lah akan membawa kendaraan nasional menuju tujuan dan tatanan masyarakat adil makmur.
Semoga di republik ini, masih banyak Nasir Djamil lain-lainnya.
Penulis : M. F**
12 Comments
You must be logged in to post a comment Login