Kini Sukses dan Kaya, Bupati Zahir Menangis Kenang Masa Susahnya

Kontra.id — Terkenal dan bergelimang harta, belum lagi mobil mewah yang kini dimiliki oleh Bupati Batu Bara, Zahir.

siapa sangka ia dulunya hanyalah seorang anak petani dan hidupnya bergantung dengan berjualan sayur daun ubi dan buah melaka.

Terlibih dia menjadi tumpuan atau tulang pungung keluarga.

Namun, jauh sebelum menjadi Zahir yang terkenal, kaya raya, dan menjadi politikus PDI- Perjuangan berbakat seperti saat ini, nasib Zahir kecil  hampir sama dengan orang susuah pada umumnya.

Dia dan orang tua bersama adiknya bekerja keras supaya sekeluarganya dapat hidup sejahtera.

Namun, orangtua Zahir bukanlah berasal dari kalangan ningrat.

Bukan dari kalangan borjuis, dan bukan pula berdarah biru, apalagi priyai, adiwangsa, terlebih kapitalis.

Berikut momentum mengharukan Bupati kabupaten Batu Bara Zahir bersama keluarganya saat masih duduk di bangku sekolah dasar yang dirangkum kontra.id.

Masa kecilnya Zahir itu terungkap dalam acara peluncuran buku berjudul “Zahir Membagunan Batu Bara, Antara Potensi dan Tantangan” sekaligus memperingati hari ultahnya yang digelar di hotel bintang III (Grand Inna) di Medan, Sumut, pada Rabu, (29/1) kemarin.

Dalam peryaaan ulang tahunnya yang ke 51 itu, tangis Zahir pecah, Zahir mengklaim, seumur hidupnya tak pernah ultahnya dirayakan keluarga, sebab, dia mengaku hanyalah seorang anak petani yang hidupnya miskin, sehari hari dia bersama keluarganya mengantungkan hidup dengan berjualan sayuran daun ubi.

“Mohon maaf ini saya menangis, ketika melihat hemmmm (nangis bergumam), karna saya dulu pernah jual daun ubi, daun ubinya itu diambil sore, lalu paginya dijual karna orang tua saya miskin,” kata Zahir dengan mata berkaca-kaca.

Ekspresi Bupati Zahir saat menangis karna tak sanggup kenag masa kecil hidupnya susah.

Selain berjualan sayuran daun ubi, ucap Zahir, “saya waktu kecil itu juga jual buah melaka,” kenang Zahir sambil menghela napas.

Kebahagiaan Zahir sekeluarga ternyata sempat terusik saat kaki adiknya patah terjepit sepeda.

Menurt Zahir semasa susah itu, dia bersama Adiknya, Ok Faizal sudah menjadi tumpuan keluarga, meskipun Faizal termasuk adik yang paling jahil dijaman itu, Zahir mengaku sangat sayang kepadanya.

“Waktu itu adek saya (Ok Faizal) ini masih sekolah SD, sankin bandelnya dia kakinya sampai terjepit di sepeda (hingga menagis melengkin),” ungkapnya.

Suatu ketika, Zahir panik dan kesusahaan mencari dokter. Ia pikir, dokter terdekat yang ia panggil adalah dokter yang bisa dibayar murah alias seikhlas hati. Tidak tahunya melangit.

Ternyata, tangisan Faizal pun semakin melengking kencang, dan tak berapa lama tangisan Faizal diam sesaat mendengarkan sayup-sayup lantunan ayat suci Alquran yang dibacakan oleh sang ibunda berhasil menenangkannya.

“Nah itu lah sedihnya masa lalu kita, saya waktu itu memang jadi tumpuan (tulang pungung) keluarga. ketika tahun 1982 barulah saya bertani dan saya mulai semuanua di (desa) Air Hitam,” ungkapnya

Sementara adiknya, Ok Faizal yang juga hadir di acara peluncuran buku ke dua Zahir itu tampak mengusap air mata, demikian juga Istri dan anak Zahir ikut menagis.

Ekspresi Zahir dan Anaknya, saat menangis karna tak sanggup kenang masa kecilnya susah.

Namun setelah tahun 1982 berlalu, Zahir terus tekun belajar dan bekerja keras hingga pundi-pundi lama kelamaan bertambah, hingga satu ketika Zahir berkuliah dan tamat sebagai insinyur Pertanian di UMSU Medan pada tahun 1994.

Pada tahun 1997 Kemudian Zahir bekerja menjadi Area Manager di PT. Monfori Nusantara Indonesia Timur, di Surabaya hingga berakhir pada tahun 2003.

Selanjutnya Zahir pada tahun 2007-2008 ditunjuk menjadi Komisaris Utama di PT. Monsanto Citra Nusantara, di Medan.

Pada tahun 2009-2014 Zahir memutuskan main proyek-proyek  Pemerintah di bidang kontruksi sekaligus menjadi direktur Utama di PT. Rizca Fasha Abadi.

Sebelum menjejakkan langkah menjadi Bupati kabupaten Batu Bara, Zahir sudah pernah makan asam garam di kancah politik di daerah.

Karier politik pria kelahiran Air Hitam, 51 tahun silam, itu dimulai ketika terpilih menjadi anggota DPRD di Pemilu Legislatif tahun 2014-2019 mewakili Partai PDI-Perjuangan.

Sisa setahun masa baktinya di DPRD Sumut pada tahun 2018 silam, ia memutuskan turun gelanggang untuk mencalonkan diri sebagai calon Bupati Batu Bara priode 2018-2023.

Zahir berhasil memenangi pemilihan Bupati dan naik ke tampuk kekuasaan pada priode 2018-2023 itu berpansagan dengan anak seorang Konglomerat Cina, Oky Iqbal Frima.

Namun sebelumnya, Zahir sempat dinyatakan gagal menjadi Bupati karna kalah bertarung dengan Ok Arya Zulkarnain pada pilkada Kabupaten Batu Bara 2013-2018 lalu.

Pada penghujung cerita, Zahir akhirnya mengatakan, apa yang ia alami di masa kecil dahulu sebagai seorang anak petani miskin sedikit banyak juga pasti pernah dialami oleh kita semua saat ini.

kepada seluruh warganya, Bupati Zahir ingin semua warga di Batu Bara untuk mengenal sekolah kehidupan yang dilandasi pada nilai perjuangan untuk mandiri.

Nilai prinsipnya yang ada dalam Buku yang ditulis Syaiful Syafri berjudul “Zahir Membangun Batu Bara” ini kelak diharapkan dapat menginspirasi semua orang, khususnya anak daerah Batubara.

“Jangan malu kita sebagai anak petani. Jangan malu kita lahir bukan dari kalangan pejabat dan orang-orang hebat. kalau ada kemauan dan motivasi yang kuat dari diri kita, maka kita bisa menjadi hebat,” tutupnya. **”