Kontra.ID — NARKOTIKA kini kian merajalela. hampir Setiap hari, ada saja berita polisi mennangkap para bandar narkoba, pengedar serta para pengguna barang haram ini.
Bahkan tidak sedikit dari orang-orang yang berkampanye dalam memerangi narkoba, ternyata segaligus sebagai penyuplay sabu, misalnya seperti komika Coki Pardede, bahkan lebih dari itu, misalnya 11 Polisi di Tanjung Balai ditahan karena jual sabu ke Bandar.
Lebih mirisnya lagi sekarang ini, penjara pun kini telah dipenuhi oleh sesak nafas oleh para pelaku kejahatan-kejahatan jenis narkotika.
Penggunaan narkotika pun sudah bagai tak lagi pandang usia, kelamin, dan pekerjaan, mulai dari hakim, polisi, para guru-guru hingga siswa dan siswi di sekolah, maka atas dasar inilah, Dinas Pendidikan kabupaten Batu Bara dibawah arahan Ilyas Sitorus bekerjasama dengan BNN, untuk kemudian mengadakan tes urine, targetnya para guru di sekolah-sekolah.
Sebagai Kadis Pendidikan di Batu Bara, Ilyas mengatakan kalau pelaksanaan tes urine ini bukan bertujuan untuk mencari kambing hitam untuk kemudian menyalahkan para guru guru di sekolahnya, melainkan sebagai pencegahan dini untuk melihat apakah guru yang sedang memberikan pengajaran kepada anak didiknya, bebas dari narkoba ataukah tidak. Itu saja.
“Sekali lagi saya pastikan, bukan mencari kelemahan maupun kesalahan guru-guru, (tetapi) ingin memberikan bantuan deteksi dini kepada kawan-kawan guru di kabupaten Batu Bada” ucap Ilyas Sitorus saat mengadakan Tes Urine di SMPN 1 Lima Puluh, Jum’at (3/12/21)
Kenapa harus menargetkan para guru? Ilyas bilang kalau mau membicarakan soal pendidikan berkarakter, maka “harus dimulai dari tenaga pendidik dulu,” kata Ilyas Sitorus.
Ilyas kemudian menegaskan, kalau tes urine ini akan terus dilakukan di sekolah-sekolah. Ingat, bukan hanya kepada para guru saja, akan tetapi, tenaga TU hingga penjaga sekolah pun, kata Ilyas, “akan dites urine juga,” ungkapnya.
Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen Dinas Pendidikan kabupaten Batu Bara dibawah arahan Bupati Batu Bara Zahir dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya di dinas Pendidikan, dimulai dari guru-guru dulu.
Kemudian akan dilanjutkan ke tenaga TU, penjaga sekolah, baru lanjut ke siswa-siswi.
“Dan ini akan terus kita lakukan. Insyah Allah di tahun 2022 tidak hanya tenaga pendidik (guru), tetapi juga tenaga TU, Penjaga Sekolah, dan siswa-siswi pun akan kita tes urine sebagaimana harapan Bupati” kata Ilyas Sitorus
Ilyas kemudian membebarkan kalau dari hasil tes urine itu setelah dilakukan assesment oleh BNN kabupaten, dari sebanyak 421 para guru yang telah melakukan tes urine, ternyata ada 3 (tiga) orang yang dinyatakan positif narkoba.
“Dua orang guru permpuan dan satu laki-laki yang positif,” ungkap Ilyas Sitorus.
Dari 3 Guru yang Terindikasi Positif Narkoba ini, tambah ilyas, Ternyata akibat lama ketergantungan Obat Medis” kata Ilyas obat-obatan yang di konsumsi oleh guru yang positif ini, tidak termasuk dalam jenis narkotika.
Ia menambahkan, jikapun ada para guru setelah melakukan tes urine ini ternyata hasilnya memang positif pengguna narkoba, ia bilang para guru tidak usah hawatir.
Sebab, Ilyaas bilang, tidak semua pengguna narkoba itu berakhir ke penjara semuanya.
“Kita tidak akan memberikan hukuman tapi nanti melalui kesepemahaman dengan kepala BNN kita akan memberikan assesment, artinya mereka akan kita minta keluarganya mau enggak direhab. Begitu,” kata Ilyas Sitorus.
Karena saat ini, kata Ilyas penjara-penjara yang ada sekarang ini sudah banyak yang over load.
Maka sesuai dengan hasil kesepemahamannya dengan kepala BNNK Batu Bara, setiap para guru yang terlibat narkoba akan dilakukan assesment. Untuk itu Ilyas pun mengingatkan kepada kawan-kawannya di kepolisian untuk tidak main tangkap, karena penjara saat ini, kata Ilyas, kondisinya sudah terlalu penuh. Ujung-ujungnya, negara juga yang bakal rugi.
“Saya juga sudah katakan sama kawan-kawan polisi jangan terus kalian hukum, kalau dihukum nanti penuh lah penjara itu semua. Kan udah overload semua penjara itu, yang rugi siapa? ya pasti negara juga, “pungkasnya.
Sementara itu, kepala BNN kabupaten Batu Bara Zainuddin katakan, kegiatan ini hanya sebagai upaya dalam meminimalisir narkoba.
BNN, kata Zainuddin, tidak hanya menggunakan pendekatan demand reduction saja melalui rehabilitasi, pencegahan, dan pemberdayaan masyarakat juga. selain itu pihaknya di BNN juga akan menggunakan pendekatan supply reduction, yaitu dengan pendekatan menyasar bandar dan pengedar.
Lebih lanjut Zainuddin membenarkan pernyataan Kadis Pemdidikan, jikapun nanti ada ditemukan memang ada tenaga pendidik yang positif mengkonsumsi jenis narkoba.
“Kami sudah ada kesepahaman dengan Disdik Batu Bara bahwa tidak akan dibawa keranah hukum, kami akan lakukan asesment dan pembinaan bersama,” Terang Zainuddin.
“Alhamdulillah dari 421 tendik yang telah dilakukan tes urine ada 3 (tiga) orang dinyatakan positif,” kata Zainuddin.
Namun “setelah kami lakujan Asesmen mereka menggunakan Denso. Denso ini adalah jenis obat-obatan tetapi tidak termasuk dalam jenis narkotika” pungkas Kepala BNN Batu Bara itu.
Hadir dalam kegiatan tersebut selain Kadiadik Ilyas Sitorus, Ka. BNNK Batu Bara Zainudin, Sekdis Darwinson Tumanggor, Ketua MKKS SMP Surya Dharma, K3S se Kab Batu Bara, dan perwakilan Ka. UPTD SMP seperti Ka. SMPN 1 Limapuluh Poniyem, Ka. SMPN 1 Dt. Limapuluh Tobok Situmorang, Ka. SMPN 2 Medan Deras Frans Rajagukguk, Tim BNNK, Pejabat Bidang persekolah Disdik Hasbullah, dan pejabat disdik lainnya serta awak media cetak dan elektronik.
1 Comment
You must be logged in to post a comment Login