Gemkara Dikukuhkan, Begini Curhat Haru Suci Para Pendiri Gemkara

Kontra.ID — Pengurus Besar Gerakan masyarakat Menuju Kesejahteraan Rakyat Batu Bara (PB. Gemkara) mulai kembali hidup dan bergelora setelah Rezim lama runtuh dari kekuasaanya, dimana aktor pembungkaman dari matinya Eksistensi gemkara untuk beberapa tahun belakangan ini, intelektualnya telah dikerengkeng di dalam penjara akibat rakusnya memangsa uang rakyat dan kini telah mendekam sebagai tahanan KPK.

Akhirnya dengan rasa syukur Gemkara telah menemukan kembali pimpinan baru mereka pada hasil pilkada  2018 dan memutuskan untuk mengusung thema ‘Kembali ke Roh Perjuangan’  dalam kegiatan pengukuhan kepengurusan untuk periodesasi 2018 – 2023 Gemkara Batu Bara akhirnya resmi dikukuhkan di pendopo milik Bupati Batu Bara Terpilih,  Ir Zahir MAP di Simpang Dolok Kecamatan Limapuluh, Jumat (30/11/2018) sore.

Terlepas dari semua hiruk-pikuk dan tetekbenggek tentang pengukuhan itu, Taukah anda, ada curhat haru suci dibalik cerita pendiri dari asal muasalnya pembentukan Kabupaten Batu Bara yang jarang publik ketahui.

Padahal Ada tiga orang pemuda kala itu yang dengan getol dan gigihnya membuat gerakan perjuangan untuk sebuah bekal pembentukan pemerintah daerah otonom baru (DOB) yang kini seluruh dunia menyebutnya sebagai Kabupaten Batu Bara, mereka adalah Mhd Arsyad Sahuri Nainggolan, Wahidin Kamal dan Hidayat HS, tiga pemuda tangguh masa perjuangan pembentukan Kabupaten Batu Bara ini juga termasuk pencipta Logo Gemkara.

Beginilah curhatan trio deklarator gemkara yang disampaikan melalui status facebook.

Diawali oleh Akun Mhd Arsyad Sahuri Nainggolan kamis (29/11),  yang juga sebagai pencipta Logo Gemkara dalam curhatannya menyampaikan pesan begini :

Untuk tampilan aslinya Bisa diklik disini

“Jika melihat lambang ini aku tersenyum….tidak terlintas dalam pikiran saat membuat logo ini akan menjadi sebegini hebatnya, hingga sampai sekarang menjadi sebuah kekuatan dan simbol perjuangan pemekaran Kabupaten Batu Bara”, katanya.

“Dari pemikiran 3 pemuda kampong yang masih ndeso nya saat itu, hanya bermodalkan keikhlasan dan sedikit nekad melarikan sebuah gagasan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Yang awalnya melahirkan Gemkara bermakna Gerakan Muda Menuju Kabupaten Batubara. Seculi lahirnya Gemkara. Selamat dan sukses atas pengukuhan PB Gemkara yang dilaksanakan tanggal 30-11-2018 ”,Tulis Arsyad

Seusai pengukuhan Gemkara, Curhatan itu dilanjutkan Oleh Akun Facebook Hidayat HS

Untuk tampilan aslinya, klik disini

“Melihat Logo ini mengingatkan saya pada 18 tahun yang lalu tepatnya disebuah Desa kecil di Kab. Asahan dimana beberapa orang pemuda membentuk sebuah pergerakan yang menamakan dirinya Gerakan Muda Menuju Kabupaten Batu Bara (GEMKARA), dengan memasang spanduk untuk mendeklarasikan akan membentuk Batubara menjadi sebuah Kabupaten yang otonom terpisah dari Kabupaten Asahan,”tulis Akun Facebook Hidayat HS, Jum’at (30/11) usai pengukuhan PB Gemkara.

Dalam akunnya itu Hidayat menceritakan Perjalanan panjangnya menuju perjuangan mereka dan keinginan masyarakat berbagai elemen pergerakan tersebut menggelinding menjadi Gerakan Masyarakat Menuju Kabupaten Batu Bara (GEMKARA).

Dengan semangat perjuangan masyarakat yang menginginkan tujuan tersebut maka tercapailah apa yang sudah dicita-citakan. “Kini pergerakan tersebut berubah menjadi Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan Masyarakat Batubara” Ungkapnya

“Terlepas dari kepentingan individu, kini Kabupaten Batu Bara sudah memasuki era baru mari kita sama-sama bergandengan tangan untuk mengawal pembangunan di Batubara agar cita-cita kita terselenggara demi anak cucu, Selamat & Sukses Pelantikan PB. GEMKARA semoga mampu mengemban amanah rakyat untuk mensejahterakan masyarakat Batubara #Gemkara_Jaya #Masyarakat_Sejahtera” tulisnya

Selanjutmya diakhiri Oleh Akun Facebook Wahidin Kamal yang juga pemuda yang terlibat dalam pembentukan logo Gemkata kala itu, dalam curhatan puitisnya ia mengatakan, “Laut lelang air pun tenang Gemkara menang Kabupaten Batu Bara tersandung”,Tulisnya.

Untuk Diketahui, Kabupaten Batu Bara salah satu dari 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. DPR RI menyetujui Rancangan Undang-Undang pembentukannya pada tanggal 8 Desember 2006. Diresmikan pada tanggal 15 Juni 2007, bersamaan dengan 16 kabupaten dan kota baru yang dimekarkan pada dalam kurun tahun 2006 kala itu.

Daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan ini beribukota di Kecamatan Limapuluh. Tujuh kecamatan di Kabupaten Asahan ketika itu dikurangi dan dipindahkan wilayahnya sepenuhnya menjadi daerah Kabupaten Batu Bara.

Dan hadirnya kabupaten Batu Bara di provinsi Sumatera Utara tak terlepas dari hasil jerih payah seluruh perjuangan semua pihak, termasuk tiga aktor intelektualnya diatanya adalah mhd Arsyad Sahuri Nainggolan, Hidayat Hs dan Wahidin Kamal. [Kontra/Red]