Wabub Oky Di Antara Serigala, Penggembala dan Semburan Dusta

Kontra.ID — Ada sebuah dongeng tentang seorang anak penggembala yang di sore hari sering berteriak dari pinggiran desa meminta tolong, ”Serigala! Serigala!”

Tapi, setiap kali penduduk desa berhamburan untuk menyelamatkannya, diketahui bahwa teriakan itu bohong belaka. Hingga suatu hari, si anak sungguh-sungguh dihadang serigala dan dia berteriak meminta tolong. Kali ini dia nahas, tak lagi ada yang percaya kepadanya.

Sementara sebuah wawancara antara Oky Iqbal Frima, Wakil Bupati Batubara dengan para beritawan di markas wartawan, di Limapuluh, pada senin, (23/9/2019), memperteguh bahwa Politikus Partai gerindra itu memang pintar merangkai kata-katanya. Tetapi sayang, Wabub Oky tidak melihat atau menelusuri jejak datanya di masa lalu yang sangat sulit untuk dihapus dari temuan BPK RI.

Dihadapan para nyamuk pers, Oky mengklaim telah membayar lunas seluruh temuan BPK itu atau uang rakyat yang pernah dia ambil pada tahun 2017 silam, dari anggaran perjalanan dinas dan tunjangan komunikasi insentif (TKI) anggota DPRD setempat.

Dikesempatan itu pula, Wabub Oky ngotot mengklaim sudah mengembalikan seluruh uang rakyat itu langsung ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

“Sudah kita lunasi pada tanggal 10 September,” klaim Oky kepada sejumlah media.

Benarkah Wabub Oky telah menunasinya? Selidik punya selidik, Ternyata berdasarkan tudingan kepala Inspektorat Batubara Wabub Oky telah berbohong soal ini.

Sebenarnya banyak orang yang percaya bahwa pelaku-pelaku kebohongan itu pada akhirnya akan bernasib seperti si anak dan teriakannya. Mereka akan dimakan serigala kebohongannya sendiri.

Lantas, Pernyataan Oky ini dibantah oleh Kepala inspektorat Batubara.

“Kok bisa pak Oky bilang sudah melunasinya, kapan dilunasi, tanggal 10 September ya? Berarti berbohong lah pak Oky itu,” ungkap kepala Inspektorat kabupaten Batubara, Rusian Herry, senin, (24/9/2019) malam.

Kepada juru warta kontra.ID, Rusian Heri mengklaim telah melayangkan sejumlah surat teguran ke wabub Oky, yang dilaporkan memiliki tunggakan terbanyak dari pengembalian dana temuan BPK di tahun 2017. Namun, Oky, lanjut Rusian “paling tak kooperatif orangnya”

Lantas, bagaimana dengan pernyataan Wabub Oky yang bilang sudah melunasi temuan BPK itu pada 10 september 2019 lalu? Jujur ataukah berbohong? Bergantung pihak mana, orang akan membela atau membantahnya juga.

Masih menurut Rusian Heri, “Saat ini, dari 35 anggota DPRD Batubara, baru 30 anggota dewan yang lunas mengembalikan temuan BPK, lima anggota dewan lain masih mencicil, tapi pak Oky yang paling terbanyak belum memulangkan uang negara hasil temuan BPK ini hingga sekarang,” ungkapnya.

Apakah pernyataan Rusian Heri itu jujur ataukah bohong juga, sama seperti wabub Oky yang disebutnya berbohong? Anda akan menemukan banyak orang sibuk untuk membantah maupun mendukung pernyataan tersebut.

Rusian Heri juga mengingatkan agar Wabub Oky tidak mengambil risiko terlalu banyak dalam membuat kebohongan.

“Yang pasti, data tak bisa bohong, kalau tidak ada iktikad baiknya, akan diproses ke aparat penegak hukum” cetusnya.

Kita bisa menemukan informasi sejenis ini dimana mana, juga pada hari-hari mendatang. Polanya hampir sama, kepala dinas atau pejabat setingkat eselon II akan ikut memusuhi wakil Kepala Daerah (WKDH) demi mencari perhatian kepala daerah (KDH): sebagian besar adakah hubungannya dengan politik?

Seperti ditegaskan Rusian Heri, “Itu kan temuan BPK, Kalau tidak dikembalikan, dianggap (wabub-nya) tak koperatif, nanti jatuhnya ke korupsi, penjara menanti,” pungkasnya.

Inspektur berharap agar Wabub Oky itu segera memulangkan sisa uang tersebut sebelum pihaknya melapor ke aparat penegak hukum.

Apa yang bisa kita pelajari dari semua keributan ini? 

Kita kembali ke kisah si anak yang diterkam serigala karena kebohongannya. Bayangkan, pada saat yang sama, seorang nenek berteriak-teriak karena cucunya tenggelam di sungai.

Belum usai mereka memeriksa kebenarannya, seorang petani berteriak ada gerombolan begal mencuri sapi ternaknya. Seorang istri menangis karena anak di kandungannya hilang dicuri.

Sementara seseorang membawa kabar karena gunung di daerah mereka akan meletus. Penduduk lain minta tolong karena ada perampok di rumahnya.

Setelah peristiwa dengan si anak dan kebohongan serigalanya, tentu penduduk menyangsikan semua kabar tersebut. Dan berharap bisa memeriksa kebenarannya satu per satu.

Dan ternyata bisik punya bisik, Sekwan DPRD kabupaten Batubara Zainuddin, akhirnya terprovokasi dan sepakat dengan apa yang telah dikatakan kepala Inspektur, Rusian Heri terhadap Wabub Oky.

“Sepakat, kan mereka (inspektorat) yang punya data, (tapi) sesuai pendataan internal terakhir kita di sekretariat DPRD, memang Pak (wabub) Oky (lah) yang paling terbanyak belum pulangkan uang temuan BPK itu,” pungkasnya, (23/9/2019).

Setelah 10 jam kemudian kepala Inspektorat menuding Wabub Oky telah berbohong, Oky Iqbal Frima langsung menepis tudinggan inspektur itu melalui redaksi media ini.

Berikut bukti pembayaranya Oky ke RKUD :

Bukti pengembalian uang lebih bayar Wabub Oky ke RKUD. *TAF