Kontra.ID – Sejumlah lelang proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Batu Bara telah rampung dikerjakan oleh unit layanan Pengadaan (ULP) setdakab setempat, sehingga telah menghasilkan sederetan nama peserta pemenangnya.
Namun sayangnya, hampir sebulan proses tahapan pengumuman pemenag mulus berjalan, pemenang-pemenang lelang tersebut belum juga sibuk bekerja, isunya dikabarkan para kontraktornya telah kehabisan modal akibat tingginya pembayaran fee proyek kepada pihak pihak terkait.
Baca Juga: Fee Proyek di dinas Pertanian Batu Bara Paling Dikeluhkan
Proyek infrastruktur pembangunan jalan ini merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Batu Bara. Salah satu pekerjaan yang diabaikan kontraktor dalam proyek ini diantaranya adalah pembangunan Peningkatan ruas jalan simpang puskesmas menuju sidomulyo Kec.Medang Deras.
Padahal proyek tersebut telah menghasilkan pemenang sejak tanggal 14 September 2018. Saat ditelusuri sesuai jadwal pada sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik, penandatanganan kontrak telah dilakukan pada 19 Semtember 2018 sampai 2 Oktober 2018.
Baca Juga: Warga Kecewa, Proyek PU di Medang Deras Hampir Rampung Sudah Rusak Parah
Lelang pembangunan jalan simpang puskesmas menuju sidomulyo Kec.Medang Deras yang dimenangkan oleh Cv. Shalsabila Utari dengan harga terkoreksi sebesar Rp 1.134.900.000,00 ini bahkan tanpa diikuti oleh 5 peserta lelang lainya untuk mengisi harga penawaran.
5 dari 6 peserta lelang tidak mengisi administrasi teknis dan harga penawaran
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Batu Bara Azhari mengaku awalnya belum tahu tentang pelaksanaan hasil lelang proyek tersebut.
Namun setelah dia menanyakan kepada bawahannya, pihaknya mendapat penjelasan bahwa proyek tersebut terkendala dengan modal keuangan kontraktor, sehingga pihak kontraktor masih berharap dengan uang muka terlebih dahulu dari pihak bank.
“Sejauh ini kendala tidak ada ya, kendalanya hanya pada kontraktornya saja,” ungkap Plt Kadis PUPR Batu Bara Azhari, Selasa (2/10/2018).
Saat Kontra menghubungi rekanan
Cv. Shalsabila Utari selaku pemenag lelang, Leonardo Manurung melalui ponselnya, ia membantah tuduhan itu” proyek kita masih dalam tahap Penandatanganan Kontrak pak, Kita targetkan pembangunanya akan dimulai minggu Depan” cetus Leonardo
Setelah berakhirnya masa Penandatanganan Kontrak pada 2 Oktober 2018, hingga saat ini progres rencana pekerjaan dilapangan belum menunjukan Kontraktor memiliki kecukupan modal untuk Menang Lelang
Indikasi ini dapat diperkuat dalam pemantauan Kontra.ID dilokasi proyek Selasa (02/10). Beberapa warga ketika di wawancara mengungkapkan bahwa pekerjaan tersebut diragukan penyelesaiannya sesuai waktu yang tersedia. “Dapat dilihatlah di lokasi perencanaan belum ada satu pun bahkan bahan matrial yang masuk untuk di kerjakan, ini kerja ica-ica sepertinya, supaya keluar uang muka saja nya dari bank” . Ungkap warga bernama Salman.
[Kontra/***]
Pingback: priligy 60 mg price
Pingback: hydroxychloroquine canada covid 19
Pingback: hydroxychloroquine 200mg tabs
Pingback: ivermectil head lice
Pingback: stromectol for wisdom tooth pain
Pingback: difference between dapoxetine and priligy
Pingback: stromectol and yeast infection
Pingback: ivermectin for trichuriasis infection
Pingback: ivermectin for river blindness
Pingback: ivermectin 50 mg
Pingback: ivermectin mexico tablets
Pingback: ivermectin 3 mg tablet
Pingback: viagra tablets for men
Pingback: viagra over the counter europe
Pingback: good rx meds
Pingback: fish hydroxychloroquine for sale
Pingback: stromectol over the counter for sale