Sekda Batu Bara Semprot Kepala OPD, Tiap Tahun Taunya Cuma Bisa Copy Paste Program

Kontra.ID — Warga kabupaten Batubara harus tahu, kalau kinerja Pemerintah Kabupaten Batubara saat ini masih bekerja dengan pola yang rendah. Harus ada pembenahan secepatnya yang seharusnya dikerjar oleh Bupati kabupaten Batubara pada tahun ini.

Sebab, Pemerintah kabupaten Batubara sudah tiga tahun berturut-turut dilaporkan meraih predikat rapor merah (C) dengan nilai terakhir 37.05 untuk penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) setempat.

Penilaian dengan angka 37.05 ini cukup mengkhawatirkan, sebab penilaian SAKIP selama 3 tahun terakhir ini, sebagaimana diinput dari Bapeda Batubara tak pernah bergerak, hanya stagnasi dipredikat C saja.

Ketidakdisiplinan Kepala OPD

Sekda Batubara, Sakti Alam Siregar.

Sekda Kabupaten Batubara, Sakti Alam Siregar menyebutkan prediket C tersebut merupakan cerminan ketidakdisiplinan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap sistem integrasi perencanaan, penganggaran, dan system pelaporan kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan di masing-masing OPD.

Dalam tahap ini, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) diharuskan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan OPD serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku. Hal itulah, yang menurut pengakuan Sekda Batubara, Sakti Alam Siregar tak pernah mau dilakukan oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Batubara.

“yang taunya hanya bisa mengcoppey paste program setiap tahunnya, bukannya ga tau kita,” kata Sakti Alam Siregar kepada Kontra.ID diruangan kerjanya, pada kamis (4/7/2019).

OPD Belum Bekerja sesuai dengan Tujuan Kegiatan.

Yakni sasaran tembak yang ditetapkan oleh OPD Batubara selama ini belum berorientasi pada hasil, lalu ukuran keberhasilan tidak jelas dan terukur.

Kemudian, kegiatan yang ditetapkan oleh masing-masing OPD di Batubara juga tidak berkaitan dengan sasaran outputnya ke kemasyarakat, selanjutnya, perincian kegiatan tidak sesuai dengan tujuan kegiatan.

Sakti menegaskan, empat masalah utama itu membuat penggunaan anggaran di masing-masing OPD Batubara semakin menjadi tak beres.

Saran Sekda

Menyikapi hal itu, Sakti menyarankan harus ada kordinasi masing-masing OPD untuk meningkatkan kualitas laporan kegiatan.

Budaya OPD Masih Sebatas “Copy Paste”

Sekda Batubara, Sakti Alam Siregar.

Dia yakin OPD yang saat ini SAKIPnya masih rendah itu, membukatikan kepala dinas dan sekretaris dinas di masing-masing OPD belum optimal bekerja.

“Jangan-jangan selama ini perencanaan yang di buat oleh OPD kita hanya dikerjakan oleh kasubag Program, kasubag program kemudian -meng-copy paste perencanaan ditahun lalu atau meng-copas seluruh program yang sudah ada sebelumnya,” terang sakti.

Atas kejadian itu, mantan Inspektur kabupaten Batubara ini lantas memberi peringatan keras kepada seluruh Kepala OPD untuk segera memperbaiki dan merubah sistem pola kerja yang buruk tersebut.

Predikat penilaian SAKIP Masih Jauh Dari Harapan

Kepada Seluruh OPD, diminta harus segera menggenjot penilaian SAKIP agar dapat memudahkan pemerintah Batubara dalam meraih predikat B ditahun 2019.

“Predikat penilaian SAKIP pada 3 tahun terakhir ini masih jauh dari kata harapan. Hal ini dipengaruhi dengan rendahnya disiplin OPD dalam penyampaian laporan kegiatan, dalam kata lain taunya cuma menghabiskan anggaran, tapi tidak membawa manfaat langsung kepada masyarakat” katanya.

Sakti mengingatkan agar OPD segera memperbarui kedisiplinan dalam menyampaikan laporan kegiatan disetiap OPD.

Jangan Hanya Membebankan Pekerjaan Kepada kasubag program

Menururnya, Kepala OPD harus benar-benar diminta untuk berkomitmen mencapai target B.

“Kepala OPD dan jajaran sudah seharusnya dapat berjalan seirama, jangan lagi semua program itu hanya dibebankan kepada kasubag programya saja. kepala OPD,  sekretaris dan kepala Bidang juga harus memahami itu, selama ini ya begitu, hanya kasubag porgramnya saja yang pintar, sisanya jelebau semua” kelakarnya.

Tupoksi kepala dinas itu kan penting, ia harus memahami tugasnya sebagai kadis, jangan membebankan semua kegiatan kepada bawahannya sebagai pekerja.

“Selama inikan, setiap ada pekerjaan, bawannya yang disuruh menyelesaikan tugas, begitu sudah dikerjakan, tanpa memahami materi, ketika ditanya bupati,  bingung dia menjawabnya”, terang Sakti.

Cara- cara berpikir yang demikian itu kedepan tidak diharapkan, sebagai pimpinan OPD, dia harus lebih pintar dari anggotanya, sehingga tugas yang diembannya itu dapat dipertanggung jawabkannya untuk program yang direncanakannya.

Beberpa waktu lalu, lanjut dia, pejabat pemerintahan Kabupaten Batubara telah mengelar pelatihan pembinaam bersama Menpan RB di jakarta. Kegiatan yang selama dua hari itu, langsung diikuti oleh Bupati Zahir dan seluruh pejabat eselon II dan Para Kabid di daerah itu.

“Kegiatan pelatihan Sakip itu kemarin langsung diikuti oleh Bupati Zahir hingga malam hari. Harapannya setelah mengikuti pelatihan itu, kita dapat memahami dan menerapkan sasistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemeritah (Sakip) di daerah dapat menyesuaikan laporan keuangan daerah”, Ujar Sakti Alam Siregar.

Memprioritaskan Kegiatan Yang Bermanfaat Kepada Masyarakat

Oleh sebab itu, mantan Plh Bupati Batubara ini meminta agar kedepanya seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera memperbaiki sistem  kualitas kerja yang bermanfaat dan berorientasi kepada masyarakat guna meningkatkan poin dalam SAKIP 2019.

Sekda optimis, bila hal itu dapat diperbaiki seluruh OPD, ia meyakini pemerintah Batubara akan lebih mudah memperoleh poin B pada penilaian SAKIP OPD 2019.

“Seperti yang disampaikan Bupati, minimal kita harus bisa dipredikat B dengan memprioritaskan kegiatan yang bermanfaat dan berorientasi kepada masyarakat. Ini harus dikejar agar optimal,” terangnya.

OPD Harus Bisa Memahami Perencanaan Yang Disusun

Sakti menegaskan, mulai saat ini OPD harus bisa saling memahami perencanaan yang mereka susun agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan.

Baik dari sisi perencanaan, penganggaran, dan pelaporan kinerja harus dapat diselaraskan dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan dengan mengedepankan sistem pelaporan dan evaluasi, laporan anggaran, kinerja output program pembangunan, kinerja outcome program, dan kinerja sasaran.

Hal terpenting lainnya adalah terkait serapan anggaran APBD. Sakti menyadari bila program di OPD tidak jelas, maka dengan otomatis penyerapannya juga tidak akan optimal dan terukur.

“Untuk menuju predikat yang ditargetkan oleh Bupati, Setidaknya, Kepala OPD harus bisa mengkaji perencanaan program agar bermanfaat kepada masyarakat, itu yang paling terpenting” cetusnya.

Masih Banyak Program Bupati Yang Tak Tersampaikan ke Masyarakat

Banyaknya nilai SAKIP OPD yang masih tergolong rendah di Batubara, lanjut Sakti, membuktikan masih banyak program Bupati yang salah satunya tidak tersampaikan dengan baik ke masyarakat.

“kemarin Kita juga ada mendapat pembinaan dari Kemenpan RB terkait SAKIP ini di jakarta, Di antara pembinaan dan evaluasi itu adalah pertumbuhan di Batubara sudah bagus, tetapi Sakip kita masih rendah” katanya.

Hal ini karena tidak ada sinkronisasi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Diantara ketidaksinkronan ini seperti hasil yang dicapai tidak sesuai seperti yang direncanakan.

Masih Banyak Kegiatan Yang Tak Berguna Di OPD

Sekda Batubara, Sakti Alam Siregar.

“Sekarang ini kan banyak kali kegiatan printel printel nonprioritas yang tak berguna di OPD, Nah, yang kurang bermanfaat inilah yang mau kita pangkas semua” usalsnya

“makanya ada sekitar 9,5 M anggaran di OPD yang berhasil kita selamatkan atau kita pangkas tahun ini, itu artinya seperti yang dikatakan Bupati, kegiatan pemerintah Batubara harus betul-betullah kita buat sedapat mungkin bermanfaat kepada masyarakat” ujarnya.

Sekda Menyebut Para OPD Masih Ada Waktu Untuk Membenahinya

“Mereka (OPD) masih punya waktu beberapa bulan ke depan untuk membenahi hasil penilaian SAKIP OPD,” imbuhnya.

Setidaknya sejumlah langkah untuk meraih predikat SAKIP itu sudah dilakukan pemerintah Batubara.

Salah satunya dengan memberangkatkan tim teknis Internal pemerintah Batubara, semisal Inspektorat, Asisten Administrasi Umum, Bappeda dan sejumlah OPD lain untuk studi tiru ke Pemerintah Kabupaten banyuwangi dalam rangka mempelajari peningkatan penilaian SAKIP.

“Kita sudah berangkatkan sebahagian Aparatur teknis kita untuk studi tiru ke Banyuwangi dalam rangka mempelajari bagaimana laporan kinerja pemerintah Kabupaten Banyuwangi bisa meraih predikat A dari Kemenpan-RB” tutupnya. *Kontra/TAF.