KONTRA,- Sebuah event penghargaan bagi para musisi Sumatera Utara telah digelar di ibukota provinsi, pada Jumat Malam (10/11/2023) di hotel JW Marriot Medan melalui ajang bergengsi bernama Anugrah Musik Medan (AMM).
Dalam event yang digelar Pemerintah Kota Medan melalui Dinas pariwisata itu ada 10 kategori dan 16 nominasi perlombaan seperti Artis solo pria, wanita, karya video, desain dan musik.
Pada malam anugrah yang dibuka langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution itu, musisi yang berasal dari Kabupaten Batubara turut mendapatkan kesempatan dalam memenangkan nominasi karya produksi alternatif terbaik. Musisi/band tersebut adalah Throne Makers yang merupakan group band dalam manajemen Haki Production.
Trone Makers yang namanya tak asing lagi bagi anak millenials Batubara ini mengaku telah menyiapkan karyanya sejak 3 bulan yang lalu untuk mengikuti event bergengsi ini.
Bahkan saat dihubungi oleh pihak panitia AMM, Muhammad Al Zakir selaku vocalis Band mengaku terkejut diundang hadir dimalam anugrah musik, karena nama groub bandnya disebut masuk 5 besar. Atas hal itu pihaknya sangat berterimakasih atas dukungan semua pihak, khususnya manajemen Haki Production yang menyuport penuh, dari cipta lagu, latihan, hingga mengikuti event AMM itu.
“Pertama-tama kami ucapkan terimakasih pada Anugrah Musik Medan, dan terimakasih pada Haki Production yang udah support kita lahya sebagai musisi Batubara dari sejak awal sampai hari ini juga dan terimakasih juga pada kawan kawan yang uda dukung kami untuk terus berkarya,”ucap Muhammad Al Zakir Vocalis Band Trone Makers didampingi rekan groupnya , dalam keterangan yang diterima media pada sabtu (11/11/2023) di Wilgant Coffe.
Throne Makers Bersama Bintang Tamu Sandi Sandoro Pada Malam Anugrah Musik Medan (Dok: Istimewa)
Menurut Zakir, pihaknya memenangkan event itu dibidang Karya Produksi Alternatif Terbaik dari 180 peserta. “Dari 180 itu diambil 5 band, dan dari lima itu diseleksi lagi diambil satu untuk satu nominasi ini,”ungkapnya.
Vocalis Trone Makers ini juga berkisah, masa-masa merintisnya Throne Makers ini didirikan sejak tahun 2016 tepatnya pada 25 agustus. “Motivasi membuat group band karena sejak kecil sudah hobi bermusik,”ucapnya
Dan saat itu mereka mulai masuk dalam dunia hiburan, hingga memotivasinya untuk terua berkarya, termasuk menciptakan lagu sendiri. “Untuk kami sendiri, dan bisa dinikmati oleh orang lain gitu,”cetusnya
Zakir pun berharap, agar band lokal khusushya Kabupaten Batubara untuk terus berkarya, berkompetisi, dan terus produktif. “Karena kita tidak tahu, karya mana yang membuat kita ke kancah internasional,”paparnya
Dengan mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Medan itu, tentu Trone Makers menambah citra baik bagi kabupaten Batubara, pihaknya pun berharap agar pemerintah daerah semakin mendorong potensi band lokal yang ada didaerah.
“Dalam harapan kepada Bapak Zahir Bupati kami, semoga bapak dapat membantu musisi-musisi Batubara dengan mengadakan wadah seperti alat rekaman, (dengan itu) kita bisa menciptakan karya-karya baru tidak sulit sehingga kita rekaman tak perlu keluar kota lagi,”tandas Muhammad Al Zakir
Dan saat ini, Trone Makers sedang memfokuskan diri untuk menyiapkan album yang terdiri dari 12 lagu.
Seperti diketahui, untuk nominasi lain : ada Solo Pria Terbaik yakni Jontinus Manullang (Merela), kategori Karya Produksi Blues/Reggae Terbaik yakni Fayo ft Abangda (Sok Ganteng Boleh Sok Tau Jangan), kategori Karya Produksi World Music/Kontemporer/ Tradisional Terbaik yakni Arunika (Raung Katulistiwa).
Kemudian kategori Karya Produksi Hip-Hop/R&B Terbaik yakni Bad Energy ft. Nartok (Rocket C), Karya Musik Alternatif Terbaik yakni Throne Makers (Sebuah Cerita), Karya Produksi Rock Terbaik yakni Sunday With Rose (Ketika Kau Pergi), Karya Produksi POP Terbaik yakni S.A.D.U (Dandelion), Penata Musik Terbaik yakni Muhammad Ichwanda & Andy J Muturisa (Hubungan yang Tak Ada Ujungnya).
Selanjutnya, kategori Pencipta Lagu Terbaik yakni Dodo (Ceritaku), Video Musik Terbaik yakni Prhdone Production (Wanita Terakhir), Rock Performance Terbaik yakni Lorong Waktu (Matahari), Duo Terbaik yakni Afis & Bulan (Kehilangan), Kelompok Musik/Band Terbaik Sandwich (Kok Marah), Artis Solo Wanita Terbaik yakni Hanna Pagiet (Memilih Dia) dan terakhir penghargaan tertinggi yakni Lifetime Achievement Award kepada Prof H Ahmad Baqi Sang Maestro Gambus dari Medan. (BB-Ar).