Connect with us

Bupati Larang Mudik, Kok Lalu Lintas Di Batu Bara Makin Parah?

Suasana jalanan Lintas Sumatera (Sumatera), di kecamatan Sei Suka, Batu Bara, Kamis (14/5/2020).

KILAS DAERAH

Bupati Larang Mudik, Kok Lalu Lintas Di Batu Bara Makin Parah?

Arus mudik di tengah pandemi Covid-19 masih ramai lalu lintas jelang Hari Raya Idul Fitri. Kini, Daerah Batu Bara bakal menanggung risiko meluasnya sebaran covid-19 karena larangan mudik baru sebatas imbauan dari Bupati, tak ada sanksi tegas. Jalanan lintas di daerah itu yang masih terbuka lebar membuat warga bebas bepergian. Orang dari luar pun semakin mudah untuk masuk.

Kontra.ID — Sejak 15 Maret 2020, Bupati kabupaten Batu Bara Ir Zahir M.Ap umumkan status tanggap darurat COVID-19 di Daerahnya.

Status tersebut berlaku setelah 16 Maret 2020, meskipun tidak ada pasien yang positif corona, alih-alih dana covid-19 di daerah itu seketika makin naik menjadi Rp 15,5 miliar, sebelumnya sebesar Rp 3.5 miliar.

Sejak itu pula, aktivitas warga, termasuk arus lalu lintas di Batu Bara terbilang semakin parah.

Kemudian pada 12 Mei 2020, Bupati bersama Kapolres di daerah itu umumkan larangan mudik, saat meninjau persiapan Pos Check Point di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di perbatasan Serdang Bedagai dan Batu Bara, Kecamatan Laut Tador, Selasa (12/5/20) petang kemarin.

Dalam larangan itu, Bupati Zahir tegaskan pihaknya secara integrasi bersama kepolisian daerah itu akan selalu siaga memeriksa tiap-tiap kendaraan yang masuk ke Batu Bara, dan jika ditemukan ada indikasi kendaraan dari luar daerah melakukan aktivitas mudik, Zahir bilang akan dikembalikan ke tempat asal kendaraan tersebut.

Faktanya, pada Kamis, 15 Mei 2020 menjelang lebaran, arus lalu lintas di jalan lintas Sumatera dari arah daerah serdang Bedagai (Sergai) dan Batu Bara terpantau tetap ramai kendaraan dari luar dan dalam daerah yang melintas.

Suasana jalanan Lintas Sumatera (Sumatera), di kecamatan Sei Suka, Batu Bara, Kamis (14/5/2020).

Polisi pun turut berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kendaraan di sekitar lokasi, namun tak ada aktivitas polisi atau petugas Dinas Perhubungan yang melarang kendaraan yang sedang melintas.

Meskipun larangan mudik gencar diimbau Bupati daerah itu, namun ribuan kendaraan masih tetap masuk ke Batu Bara – medan, Batu Bara – Asahan, Batu Bara – Simalungun serta sebaliknya.

Mereka melalui tiga jalan tersebut dalam sehari diperkirakan hingga capai ribuan jiwa berhasil masuk.

Pemantauan media lokal pada Kamis (14/5) hingga Jumat (15/5) Ribuan kendaraan dalam sehari berhasil memasuki Batu Bara, bahkan terlihat lebih aman lolos, karena jalur utama tak terpantau pemeriksaan ketat di setiap gerbang perbatasan menuju daerah itu terutama dari kota medan.

Sebelumnya, Bupati kabupaten Batu Bara, Ir Zahir M.Ap pada 12 Mei 2020 kemarin mengatakan, ditiap-tiap Pos Check Point pemeriksaan ‘larangan mudik’ di Batu Bara, jumlahnya ada di tiga titik yang berbeda-beda.

Salah satunya, adalah di wilayah perbatasan Serdang Bedagai dan Batu Bara, disana, Bupati Zahir menegaskan pihaknya bersama kepolisian daerah secara integrasi akan memeriksa tiap-tiap kendaraan yang datang dari Medan, juga dari Asahan, termasuk dari kabupaten Simalungun.

Bupati berkata, Jika ditemukan aktivitas mudik di sana, pihaknya bersama kepolisian setempat, bakalan memulangkan setiap kendaraan dari daerah asalnya.

Menanggapi imbauan dan laragan Bupati ini, salah seorang penguna jalan di daerah itu, Husni Mubarok mengatakan imbauan Bupati tersebut tidak logis, ia menyebut sebaiknya Bupati memahami dulu dampaknya sebelum asal bicara.

“Jika diperiksa satu persatu di tiap-tiap pos cheek point, apa itu tidak semakin memperparah kemacatan di sepanjang jalanan? Menimbang masih simpang siurnya kebijakan daerah dan pusat dalam hal larangan mudik ini saya berharap Bupati tidak asal bicara,” katanya.

Anggota Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di daerah itu juga menyebut larangan Bupati tersebut tidak masuk diakalnya, ia bilang bupati hanya asal nyacos agar diliput media, padahal kenyataannya “hanya simbolis belaka” kata Husni.

Solusinya, kata Husni, sebaiknya Bupati perbanyak iklan atau informasi himauan untuk tidak mudik disepanjang jalan dari pada asal nyacos dari pada memulangkan pemudik melintas.

“Menimbang masih simpang siurnya kebijakan pusat dan daerah terkait larangan mudik ini, alangkah lebih baik Bupati memperbanyak informasi laragan mudik saya fikir itu lebih membantu dari pada asal bicara yang pada prakteknya sendiri tidak dijalankan juga. Misalnya seperti memulangkan pemudik jika ketahuan melintas, nah ini kenyataan kan tidak,” cetusnya

Jangkan kan mampu melarang dan memulangkan tiap-tiap kendaraan pemudik yang melintas dari luar daerah masuk ke Batu Bara, salah seorang netizen dengan akun facebook Zainuddin Zen di daerah itu bahkan tak percaya Bupati Zahir mampu melarang ASN di daerahnya sendiri untuk tak mudik.

“Kita lihat sama-sama mampu tidak Bupati larang ASN yang dari luar tidak Mudik/Pulang Kampung Saat Ini, kalau Aq tak percaya,” tulisnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Batu Bara Jones Marpaung saat dikonfirmasi oleh media terkait imbauan Bupati ini, Jones menyebut para pemedia di daerah itu lebih menguasai setiap ada kebijakan terkait hal tersebut dibandingkan dirinya sendiri.

“(Pemedia) yang lebih menguasai setiap ada kebijakan,” tulis Jones Marpaung melalui via what’s App.

An introverted mind wanderer who loves writing to heal, help, and live. Photography enthusiasts and philosophy admirer.

1,802 Comments

More in KILAS DAERAH

To Top