Jokowi dijadikan sosok paling berdosa di Indonesia

Jokowi dinggap sosok Yang Paling berdosa di Indonesia? Rupiah melemah dan dolar dengan sombongnya meroket.

Pasti dan mutlak ini adalah dosanya Jokowi! Ngapain aja sih Jokowi selama ini? Sibuk, menghabiskan uang negara yah dengan dalih membangun? Membangun apa pak, membangun hutang supaya menumpuk sehingga lebih dari cukup sampai kiamat nanti?

Kerja dong pak, jangan sibuk keliling untuk pencitraan yah! Mana janjinya pak? Katanya kalau terpilih mau mensejahterakan rakyat. Lha…buktinya hari ini rupiah terjun bebas! Bahkan gara-gara bapak juga harga telur bisa-bisanya jadi mahal! Amazing banget khan?

Luarbiasa Jokowi seakan dibuat menjadi sosok paling berdosa di Indonesia. Sampai-sampai untuk urusan telur pun Jokowi dilibatkan. Ha…ha..betapa lucunya saudara-saudaraku ini. Maaf yah….bukan tanpa maksud merendahkan kalian, tapi ada banyak hal luarbiasa yang telah dilakukan oleh pria sederhana ini bro and sist!

Baca Juga: Membaca Gerakan Kampanye Tagar-tagaran Pakai Kaidah Ushul Fiqh

Ketulusan hatinya membangun rasa percaya diri bangsa ini dimulainya dengan membangun infrastruktur yang terbentang dari Barat hingga ke Timur! Bukannya seperti komentar dari politisi Gerindra, Rahel Maryam “Masa Rakyat Disuruh Makan Aspal? Rasanyanya kok seperti orang gagal paham sih.

Terus terang aja yah mendidih hati ini karena marah ketika orang beramai-ramai menyalahkan Pakde. Sudah mati rasakah mereka sehingga mulut-mulut nyinyir itu dengan seenak hatinya menghina Jokowi! Kalian boleh saja menghina Jokowi tetapi malulah kalian karena tidak satu patahpun pria sederhana ini membalasnya! Mungkin Jokowi tidak membalas, tapi kami yang mencintainya tidak akan diam melihat kalian mencacinya.

Ketika orang berteriak soal hutang, hutang mana yang kalian bicarakan? Tidak ada satu pun negeri di dunia ini yang tidak berhutang! Jokowi baru memimpin negeri ini 4 tahun, dan dia berhutang untuk membangun negeri ini! Kalian bisa lihat dengan pemerataan pembangunan di bumi Indonesia ini! Sadar, hutang yang kalian ributkan itu juga warisan hutang dari pemerintahan sebelumnya yang tidak berwujud apapun selain beban kepada Jokowi!

Baca Juga: Kurs Rupiah, Gorengan dan Kodok Rebus

Lalu kalian ribut mengenai giatnya Jokowi membangun infrastruktur. Tahukah kalian itu dilakukanya agar di negeri terjadi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Agar rakyat disudut-sudut manapun di negeri ini bisa mendapatkan pemerataan! Lihat sekarang saudara-saudara kita di Papua ikut merasakan apa yang dinikmati oleh saudaranya di Jawa, Sumatra dan Kalimantan! Mereka merasakan pembangunan! Infrastruktur menjadikan akses menjadi lebih cepat, dan lebih mudah. Artinya jarak tempuh menjadi lebih cepat, dan harga pangan dipelosok pun menjadi lebih murah. Ekonomi rakyat pun bergerak!

Mengerikan sekali cara kaum nyinyir menilai Jokowi. Entah kemana nilai luhur yang dulu pernah ditanamkan oleh pendahulu kita. Seenaknya saja orang menghujat presiden hanya karena tidak sependapat dengan pemerintahannya. Presiden adalah simbol negara, mencintai presiden adalah bagian dari mencintai negara!

Kita tidak dapat terus menerus melakukan pembiaran karena sama artinya kita membiarkan kehormatan bangsa diinjak-injak! Mengerikannya lagi akan lahir generasi-generasi di negeri ini yang lahir dengan kebencian hasil cuci otak dari mereka yang merasa terganggu dari tidur nyenyaknya.

Menyikapi melemahnya rupiah terhadap dolar mungkin perlu dijelaskan kepada rakyat Indonesia dengan cara yang sederhana. Tidak ada hubungannya anjloknya rupiah karena Jokowi presidennya. Siapapun yang menjadi presiden saat ini tidak dapat menghindar dari dampak ekonomi secara global! Apakah kemudian dengan menurunkan Jokowi akan mengembalikan rupiah ke posisi aman? Jangan mau terprovokasi!

Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang mengalami goncangan. Dikatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan Indonesia sedang berada dalam badai yang sempurna. Badai tersebut, kata Sri, berasal dari domestik akibat lonjakan impor yang tinggi. Badai itu menjadi semakin kencang dengan adanya krisis yang dialami negara-negara berkembang. “Buat kita ini merupakan kejutan (lonjakan impor). Sentimen itu ditambah lagi dengan lingkungan global, Argentina masuk (dapat bantuan) IMF, Turki juga. Itu perfect storm,” kata Sri Mulyani sebagaimana yang dilansir republika.co.id

Sigap Jokowi yang saat itu sedang di Lombok dalam rangka pemulihan gempa kembali ke Jakarta. Sebenarnya pemerintah sudah mengantisipasi kondisi ini sebelumnya dengan membuat kebijakan fokus untuk mengurangi defisit neraca transaksi berjalan. Saat ini pemerintah membatasi 900 produk impor dengan pengenaan tarif beas masuk. Tak hanya itu, untuk stabilitas rupiah, pemerintah mendorong penggunaan biodesel 20 (B20) pada angkutan transportasi yang memakai solar. Tujuannya untuk menekan impor migas yang cukup menyumbang besar dalam defisit neraca dagang.

Langkah lain yang juga sudah diambil pemerintah adalah mendorong peningkatan ekspor agar bisa menambah cadangan devisa dalam negeri. Sebenarnya untuk memperkuat ekonomi Indonesia sendiri ada 2 hal yang menentukan, yaitu ekspor dan investasi. Kedua langkah ini juga sedang berjalan. Namun jurus-jurus ini belum mampu meredam pelemahan rupiah, setidaknya hingga hari ini.

Bahasa sederhananya jika saja Indonesia nilai transaksi ekspornya (menjual barang ke luar negeri) lebih tinggi daripada nilai import maka pastilah kita menjadi untung. Kenapa bisa begitu, karena kita akan mendapatkan dolar yang lebih, dan bahkan diuntungkan dengan kenaikan dolar. Artinya cadangan devisa kita pun meningkat.

Tetapi, kondisinya saat ini Indonesia masih banyak mengimport (membeli) barang dari luar negeri. Akibatnya kenaikan nilai dolar menyebabkan lebih banyak uang yang kita keluarkan.

Lalu bagaimana dengan investasi? Investasi sendiri adalah penanaman modal. Artinya kita mengajak pihak luar untuk berinvestasi di Indonesia sehingga dapat menghidupkan jalannya perekononian di Indonesia.

Faktor lainnya adalah faktor eksternal berupa kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan perang dagang antara AS dan Cina juga ikut melemahkan kurs mata uang global, jadi bukan semata karena ekonomi Indonesia yang tidak sehat.

Jadilah warga negara yang adil dan terbuka, dan jangan memojokan. Jangan hanya bisa berteriak dan menilai dari satu sisi saja. Bukan rahasia lagi jika banyak dari orang-orang kaya Indonesia menanamkan uangnya di Singapore. Mengapa kalian tidak tanam uang kalian di negeri ini untuk memajukan perekononian di Indonesia?

Saatnya kini kita tidak lagi membebankan seluruh “beban” ini kepundak Jokowi. Jadilah warga negara yang mampu berbuat untuk bangsanya. Pemerintah sudah pasti melakukan bagiannya, dan ini beberapa langkah yang setiap dari kita bisa tempuh, misalnya: Memakai transportasi publik

Jangan hanya bisa nyinyir dan menyalahkan saja. Merosotnya rupiah BUKAN salah dan bagian dosa Jokowi, dan ini merupakan masalah bangsa! Belajarlah untuk menghargai siapa pun kepala negara kita saat ini. Gejolak apapun yang menerpa Indonesia harus mampu kita hadapi bersama. Pun termasuk merosotnya rupiah saat ini harus kita hadapi bersama.

Indonesia adalah bangsa yang besar, pasti kita mampu bersatu dan mengatasinya. Apapun yang dihadapi Indonesia saat ini bukanlah pergumulan satu orang, tapi pergumulan kita bersama. Jadilah warga negara yang dewasa, dan mulailah ambil bagian, dan berbuat nyata! Siapa kita, kita Indonesia!

Kayaknya mending gitu aja deh.

#JokowiLagi

Sumber