Enam Nelayan Batubara Ditangkap Malaysia, Istri Mengadu Ke Bupati

Kepada wartawan, Jamailia istri dari Zulkipli salah seorang nelayan yang ditangkap mengatakan, suaminya diperkirakan telah ditangkap Polisi Malaysia di sekitaran perairan perbatasan Indonesia Malaysia.

Dikatakannya, suami dan teman temannya berangkat dari rumah untuk berangkat melaut pada Senin (15/2) lalu.

Jumat (19/1) dia mendapat telpon dari suaminya kalau ia bersama lima orang temannya ditangkap dan kini berada di Malaysia, karena disangkakan telah melewati batas perairan Indonesia.

Suaminya juga menceritakan bahwa sebelum tertangkap Polisi Diraja Malaysia, kapal mereka dirompak di perairan Aceh. Alat alat navigasi perahu turut dibawa oleh perompak.

Tanpa alat navigasi berupa satelit GPS, sebagai alat penunjuk arah yang dapat menggambarkan batas wilayah, mereka terombang ambing tak tahu arah selama beberapa waktu. Akhirnya perahu nelayan malang itu ditangkap Polisi Diraja Malaysia.

Dalam telepon itu suaminya juga mengatakan, ia bersama teman temannya berharap, jika kedutaan Indonesia mengurus ke Malaysia, besar harapan mereka bisa dibebaskan.

Enam istri dari para nelayan Zulkipli, Ridwan, Rahimudin Lubis, Badri, Misdi dan M Hadi mengatakan, tujuan mereka ke kantor bupati ini untuk meminta kepada Pemkab Batubara, agar kiranya dapat membantu membebaskan suami mereka.

Menanggapi hal itu, Bupati Batubara Ir Zahir mengatakan akan segera mengutus tim yang dipimpin pengacara Pemerintah untuk mengurus kepulangan para warganya tersebut.

“Hari ini saya instruksikan kepada tim untuk menjemput warga nelayan kita supaya kembali ke Batubara. Semua itu warga kita dimana pun warga Batubara mendapat sanksi hukum di luar negeri, pemeritah harus hadir membantunya. Hari ini kita bentuk tim dan langsung kita berangkatkan ke Malaysia,” ujarnya. ***Red