Bupati Zahir: Sudah Pasti Kami Berterima Kasih kepada Gubernur

Kontra.ID — Bupati Batubara, Ir Zahir Map dan para Petani cabai di desa Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh pesisir, kini bisa tersenyum lebar dihadapan Gubernur Edy.

Ini lantaran, hasil jerih payah para petani dengan keterbatasan bantuan dari APBD di daerah itu dalam meningkatkan produksi cabai sejak beberapa bulan lalu sudah mulai dipanen dan dirasakan hasilnya.

Bupati nyentrik di daerah itu mengatakan, Kabupaten Batubara akan terus berbenah diri untuk menjadi pemasok cabai guna menakan inflasi di provinsi Sumut.

Zahir Sebut Surplus Cabai di Daerahnya Mampu Tekan Inflasi

Bupati Zahir dalam acara panen raya cabai bersama Gubernur Sumut.

Dengan melihat potensi cabai yang ada di daerah itu, Zahir pun sampai menyebutkan, kondisi surplus panen raya cabai di daerahnya selama ini, setidaknya dari tahun ke tahun, telah memberikan kontribusi dalam menekan inflasi di provinsi ke 4 terbesar di negara ibu pertiwi itu.

Oleh sebab itu, Zahir pun berharap kiranya Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dapat lebih memberikan fokus perhatiannya terutama terkait dengan masalah cabai di kabupaten Batubara dengan maksud agar harga cabai bisa lebih stabil.

Zahir Cari Cara agar Petani Diuntungkan dari Bantuan Provinsi

Demikian pula dengan masalah keterbatasan teknologi di Batubara untuk memperkecil resiko gagal panen dengan cara menjaga daya tahan cabai di daerah itu, agar tidak cepat membusuk ketika siap dipamen sehingga petani terus diuntungkan.

Oleh karenanya, kata Zahir, sangat diperlukan mesin pengering atau sejenis cold stroge dari bantuan pemerintah Provinsi Sumut.

Hal tersebut disampaikan Zahir langsung di sela-sela kunjungan Gubernur Edy Rahmayadi dalam rangka panen raya cabai merah dengan para petani di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Selasa (16/7).

Zahir Akui ke Gubernur Edy : Batubara Mengalami Keterbatasan APBD

Bupati Zahir dalam acara panen raya cabai bersama Gubernur Sumut.

Tentunya, dorongan serta dukungan dari Gubernur Edy dengan keterbatasan APBD Batubara saat ini, kata Zahir, diharapkan bantuan dari Gubernur Edy kedepannya mampu menunjang sektor ketahanan pangan di Batubara dalam menekan inflasi di provinsi itu. Salah satunya dengan pemenuhan kebutuhan cabai di Batubara.

Bahkan, menurut Zahir, tak hanya cabai di daerahnya saja yang bisa dihandalkan di Sumut, namun juga beras, mentimun, terong, telur bebek, ikan, udang, maupun kepiting.

“Untuk pasokan cabai tak perlu dikhawatirkan lagi di Batubara. Kita memiliki lahan cabai di Desa Lubuk Cuik seluas 85 hektar dengan perkiraan total panen sebanyak seratusan ton” kata Zahir meyakini Gubernur Edy, dihadapan unsur Forkopimda, pihak BI, Kementerian Pertanian serta ratusan petani.

Sedang di Desa Tanjung Kuba masih ada seluas 200 hektar.

“Jadi ribuan jumlah petani yang terlibat dalam budidaya cabai di Lubik Cuik saja totalnya ada sebanyak 900 KK (Kepala Keluarga) sebagai petani cabai,” kata Zahir

Harapkan Pembebasan Lahan 15 Hektar

Zahir juga menyampaikan bahwa masyarakat Kecamatan Laut Tador juga sangat membutuhkan bantuan dari Gubernur, berupa pembebasan lahan perkebunan seluas 15 hektar.

Begitu pula dengan masyarakat di Desa Tanjung Kasau, memohon untuk pembebasan lahan Perkebunan Sumatera Utara yang dipergunakan untuk perluasan halaman masjid setempat.

Zahir Harapkan Bantuan Dana APBD Provinsi  

“Kiranya pak Gubsu Edy juga berkenan memberikan bantuan dana APBD propinsi untuk perbaikan jalan menuju sentra produksi pertanian melalui dana yang bersumber dari BKP (Bantuan Keuangan Provinsi)

“karena, lanjut Zahir, pemerintah kabupaten Batu Bara sendiri saat ini masih mengalami keterbatasan soal angggaran APBD dari masa kemasa,” tukasnya.

Sementara setelahnya Gubsu terlihat menggelar pola dialog interaktif, beberapa perwakilan petani satu persatu juga mulai mengungkap soal kesulitan.

Seperti masalah jalan yang sangat buruk yang tak pernah kunjung di fasilitasi dari dana APBD, harga pupuk un-organik yang terus mengalami gejolak di pasar, hama yang terkahir ini sangat kebal terhadap racun kemudian tak luput pula terkait dengan persoalan penyakit cabai kriting yang tak kunjung berakhir.

Gubernur Edy dalam acara panen raya cabai di Batubara.

Menjawab berbagai persoalan yang dilontarkan baik dari Bupati maupun petani di daerah itu, Gubsu Edy pun langsung mengutarakan beragam solusi.

Beberapa di antaranya dengan cara membangun pabrik sambal di kabupaten Batubara.

Gubsu Edy Minta Zahir Bentuk Koperasi

Selain itu Gubsu Edy juga meminta agar Bupati Zahir segera membentuk koperasi sebagai sarana simpan pinjam guna kesejahteraan para petani di daerah itu.

“Saya setuju adanya koperasi, segera koordinasi dengan bupati (Zahir). Kepada Dinas Koperasi secepatnya bentuk itu koperasi disini, bergeraklah kalian secara menyeluruh”

Karena petani nanti akan menjual cabainya ke koperasi, yang membiayai itu harus petani sendiri bukan Bank maupun rentenir.

“Pak Bupati, Babinsa dan Babinkam+tibmas, tolonglah di stop semua rentenir yang masuk ke desa-desa. Ingat… itu tanggungjawab kalian,” tegas Edy Rahmayadi.

Edy Tak Menyangka Batubara Sebagai Daerah Pemasuk Cabai

Mendengar mengenai kabupaten Batubara sebagai daerah pengasil dan pemasuk cabai, Edy pun tak menyangka, sebab baru kali ini dia mengetahui kabupaten Batubara adalah daerah penghasil cabai ke Sumut.

“Saya baru seminggu tahu ada lahan cabai kita seluas ini. Ini jangan diganggu pak bupati. Pastikan jangan ada lagi pengalihan fungsi lahan pertanian di sini” saran Gubsu ke Bupati.

“Prioritaskan lahan ini menjadi lahan budidaya cabai. Saya akan turun tangan langsung mengurus ini, yang pasti petani harus makmur,” sahut Gubsu.

Nih, Jawaban Gubsu Edy yang Bikin Zahir Tersenyum Lebar

Ekspresi Zahir saat Tersenyum Lebar

Menjawab kemauan Bupati soal Bantuan dana APBD provinsi, Gubernur sendiri sempat berjanji akan memberikan bantuan berupa alat pengering sekaligus wadah pendingin yang populer disebut ‘Cold stroge’.

Mendegar respon positif dari Gubernur, Zahir Langsung tersenyum lebar.

Lalu Gubernur meminta Bupati sebelum janjinya terealisasi, mulai saat ini secepatnya membentuk koperasi untuk membantu petani agar tidak terjerat oleh perbuatan dalam permainan rentenir di daerah itu.

Namun Gubsu mengingatkan agar para petani tetap dapat mengatur siklus tanam cabai dengan maksud pada waktu bulan puasa nanti cabai tidak lagi hilang di pasaran. *Tuah Aulia Fuadi