Connect with us

Bupati Batu Bara Kembali Tegaskan Kritik Harus Membangun

Sekda Batu Bara Sakti Alam Siregar (Kiri) bersama Kapolres Batu Bara Robinson Simatupang (Kanan) - Foto Istimewa : Herman Hasibuan | Kontra.ID.

RAGAM BATU BARA

Bupati Batu Bara Kembali Tegaskan Kritik Harus Membangun

“Kritik penting, tapi tidak asal bunyi,” Kata Sekretaris Daerah Kabupaten Batu Bara Sakti Alam Siregar.

Kontra.id — Bupati kabupaten Batubara, Ir Zahir Map menyatakan dirinya siap menghadapi kritik dari masyarakat. Ia mengaku punya prinsip yang menjadi pedomannya sejak dulu. Apa itu?

Dirangkum Kontra.id, pada Rabu (4/12/2019), Bupati Zahir berpesan dirinya sejak lama berpedoman bahwa seorang pejabat publik harus mau menerima kritikan dari masyarakat. Pejabat publik, menurutnya, tidak boleh hanya mau dipuji saja.

Setiap orang, apa pun profesinya, membutuhkan kritik, namun saat menyampaikan informasi bermuatan kritik kepada pemerintah daerah, masyarakat juga harus menyertakan saran  membangun.

Pesan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Batubara, Sakti Alam Siregar, saat ditemui usai berdialog dengan sejumlah Ormas yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Batubara (Asmara), yang diinisiasi Kapolres Batubara, Robinson Simatupang bersama IPK dan Pemuda Pancasila, di mako Polres setempat, Rabu (4/12/2019).

Kritik penting, Tapi Tidak Asal Bunyi!

Sekda Batubara Sakti Alam Siregar – Foto Istimewa : Herman Hasibuan | Kontra.ID

“Kita sangat terbuka diberikan masukan, kritik, itu kita menaggapinya biasa saja, apa yang disampaikan masyarakat pasti kita terima. Seperti pesan Bupati, ya silahkan saja dikritik, kritik itu penting asalkan kritikan yang membanguan bukan asal bunyi, ini kan enggak, ada pula pengkritik itu sarjananya (sarjana) agama, tapi ucapannya tak mencerminkan pendidikannya, ini kan lucu” katanya.

Sekda Batu Bara menambahkan informasi yang bersifat kritik akan tetap selalu ada ditengah masyarakat, namun kritikan yang dikemukakan masyarakat itu akan selalu dinilai positif oleh pemerintah Batu Bara selama kritikan tersebut bersifat membangun, agar pemkab Batu Bara terus dapat berbenah diri.

Sekda Batubara Sakti Alam Siregar – Foto Istimewa : Muhammad Arifin Efendi | Kontra.id @2019.

“Karna kritikan itu kan juga sumbangan dari masyarakat dalam arti membaguan daerah, tapi ya, siapa pun yang mau berdialog dengan Bupati, saya fikir Pak Bupati juga bersedia,” ucapnya.

Kritikan Bisa Saja Diterima atau Tidak Tergantung Otoritas Pemilik Kritik

Bupati Zahir, tambah Sekda, mempersilakan masyarakat menyampaikan kritik seberapapun kerasnya kritik itu. Namun kritikan tersebut bisa saja diterima atau tidak tergantung dari otoritas dari si pemilik kritik juga akan dilihat dengan menyesuaikan priodesasi kepemimpinan Bupati.

Sekda Batu Bara Sakti Alam Siregar (Kiri) bersama Kapolres Batu Bara Robinson Simatupang (Kanan) – Foto Istimewa : TAF | Kontra.ID.

“Soal apakah aspirasinya itu dikerjakan ataukah tidak, nanti kita lihat lagi, karna masa jabatan Bupati itu kan lima tahun. Kalo tak direalisasikan tahun ini, mungkin tahun depan dan seterusnya hingga lima tahun kedepan, jabatan Bupati itu lima tahun, jadi gitu aja lah,” cetusnya.

Kritikan Memiliki Batasan-batasan Sesuai Norma Kepatutan

Ditemui terpisah, Kapolres Batu Bara, Robinson Simatupang mengatakan penyampaian kritik tetap ada batasan-batasan sesuai norma kepatutan demi menjaga kondisifitas daerah.

Kapolres Batu Bara Robinson Simatupang – Foto Istimewa : Herman Hasibuan | Kontra.ID.

Disana, Robinson Simatupang juga menyampaikan pihaknya lebih memilih langkah persuasif mengundang Sekda Batubara dan sejumlah Ormas dan OKP untuk menjaga kondisifitas daerah lewat diskusi terbuka bersama pihak kepolisian sebelum antar pihak tersebut turun ke jalan melakukan demontrasi.

“Jika pun mau tetap turun aksi, silahkan kordinasi dengan kasat intel, jika tak ditanggapi juga langsung laporkan saja kepada saya,” ucapnya.

Kasat Intel Berikan Apresiasi

Kasat Intel Polres Batu Bara Romi Manik (Kanan) Kasat Binmas Rita Malashanti (tengah) dan Kabag Ops Rudy Candra (kiri) @2019.

Hal sama disampaikan Kasat Intel Polres Batubara, Romi Manik, Pihaknya mengapresiasi Aliansi Masyarakat Batu Bara (Asmara) yang mau mengikuti acara yang diinisiasi oleh Kapolres tersebut.

Kasat Intel Pertanyakan Patung Bupati Batu Bara

Sebelumnya, Romi Manik juga mempertanyakan ada banyak pihak yang menanamkan situasi dengan mengatasnamakan masyarakat untuk mengevaluasi jelang setahun Bupati dan Wakil Bupati Batubara dengan melibatkan patung Bupati secara sendirian.

“Sementara patung wakil Bupati tidak ada, sehingga situasi ini menjadi pertanyaan, ada yang menganggap gerakan ini seoalah-olah ditungangi oleh sekelompok orang,” Kata Romi Manik.

Kasat Intel Membantah

Selain itu, Romi juga membantah
Pihak kepolisian terlihat seolah-olah membiarkan masa aksi Asmara yang dihadang oleh sejumlah orang saat mengelar aksi pada senin, (2/12/2019) kemarin di luar kantor Bupati Batu Bara.

“Soal ada penghadangan aksi sejumlah OKP, itu sebenarnya diluar kantor Bupati, bahkan sebelum aksi kita juga sudah hubungi Korditator lapangan untuk berkordinasi dimana titik kumpulnya agar kita kawal sampai ke Kantor Bupati.”

“Tapi tidak ada yang bisa dikonfirmasi, masa dari Asmara ngantarkan izinnnya juga diluar  jam dinas dan tidak ada STTP, tapi itu pun kita coba rangkul mereka” cetusnya. *Herman Hasibuan/ Muhammad Ariffin Efendi.

An introverted mind wanderer who loves writing to heal, help, and live. Photography enthusiasts and philosophy admirer.

63 Comments

More in RAGAM BATU BARA

To Top