Jendral Tito Karnavian, adalah sosok yang menjadi sangat horror. Dia menjadi begitu menakutkan bagi para kadal gurun yang ada di tubuh Pemerintah Kota dan Pemerintah Daerah yang ada di Indonesia. Dia adalah bos bagi para kepala daerah yang menjabat sebagai pemimpin di Indonesia. Tidak lepas Jakarta dan Sumut.
Tito Karnavian, sekarang menjadi menteri dalam negeri. Dia akan menghancurkan semua pemda dan pemkot jika ketahuan korup dan tidak menjalankan tupoksi alias tugas pokok dan fungsi sesuai dengan aturan perundang-undangan kemendagri. Sepak terjang Tito yang selama ini baik, menjadi jaminannya.
Pertama, Tito akan menyisir anggaran yang ada di setiap pemda dan pemkot seluruh Indonesia. Tito Karnavian adalah mantan kapolri yang begitu jeli. Matanya begitu tajam melihat anomali-anomali yang ada.
Mendagri ini akan terus bekerja bersama tim-tim yang ia bentuk untuk menjalankan tugas yang dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo. Penyisiran anggaran baik mulai dari RAPBD dan APBD akan dikerjakan, untuk memastikan semuanya wajar dan tidak berlebihan.
Tito akan membuat anggaran lebih terkontrol di awal. Mungkin akan banyak sekali tugas yang diembannya untuk menyisir anggaran puluhan provinsi dan ratusan kabupaten, mungkin ribuan desa. Di sinilah tugas berat pertamanya.
Hal yang paling utama adalah pastinya Jakarta. Jakarta adalah daerah dengan anggaran terbesar. Secara dia adalah ibu kota negara ini loh. Jadi, Anies akan terus digerayangi dan digentayangi oleh Tito dan orang-orang dalam kemendagri.
Selamat datang Nies di neraka APBD. Kalau bicara Anies, dia terlihat sama sekali tidak perduli dengan anggaran. Sepertinya, setiap ada yang usul, dia hanya terima saja tanpa melihat nilainya. Buktinya, dia mulai panik kemarin.
Kedua, Mendagri Tito akan memberikan efek kejut bagi semua orang yang mencoba-coba untuk nakal dan mainkan anggaran.
Mempermainkan anggaran ini menjadi sebuah kebiasaan nakal bagi pejabat korup. Mereka seringkali menipu mata dengan menganggarkan hal yang kecil-kecil, namun dalam jumlah yang banyak.
Dulu penulis pernah mengingat bahwa Ahok akan menyisir anggaran DKI Jakarta dan menemukan hal yang aneh. Tulisannya dibuat lebih aneh lagi. Apa? Ingatkah kalimat legend yang menjadi kata-kata sablon baju? PEMAHAMAN NENEK LU! Paham, nek? Kalau Ahok bisa dihabisi, Tito lebih sulit.
Kalau Ahok masih dicap orang yang “tidak Indonesia” oleh mereka-mereka yang ada di DPR-D saat itu dan beberapa saat ini. Jangan main-main. Kalau KPK tidak berani sentuh si gabener, Tito pasti berani. Saya percaya kepada Tito.
Ketiga, Tito sebagai bos para pejabat daerah, akan tegas untuk mengendalikan mereka. Mereka harus taat hukum. Mereka harus bebas dari korupsi dan radikal.
Kalau ketahuan, Tito akan tidak segan-segan memecat mereka. Ada kewenangan menteri pecat pemimpin yang asal main-main. Kemenangan dengan SARA mungkin tidak bisa dihindarkan. Akan tetapi menjalankan tugas negara dengan SARA, tentu akan disikat oleh Pak Tito Karnavian.
Keempat, Tito sebagai mendagri akan terus mengawasi anggaran selama 5 tahun kepemimpinannya. Setelah Tito dan kubu kemendagri menyisir di awal, langkah berikutnya adalah mempertahankan kualitas.
Di sinilah Total Quality Management berperan. Tito Karnavian akan memimpin proses pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas akan dilihat dari KPI alias key performance indicator. Artinya mereka akan terus diaudit. Pengawasan ketat untuk kualitas yang semakin baik, dikerjakan Tito. Semangatnya saat menjadi Kapolri dalam membuat Polri menjadi profesional, modern dan terpercaya alias promoter akan dibawa ke kementerian dalam negeri.
Kelima, Tito akan memperhatikan penyerapan anggaran setiap pemerintah daerah dan pemerintah kota. Penyerapan anggaran adalah persentase anggaran yang direalisasikan terhadap anggaran yang dirancang di APBD tahun tersebut.
Semakin tinggi penyerapan anggaran, artinya uang yang ada semakin digunakan untuk kemaslahatan hidup orang banyak di daerah tersebut.
Dan realisasinya harus dipantau apakah sesuai dengan APBD atau tidak. Jika tidak, sesuai sampai angka ketuntasan, yang menurut penulis idealnya adalah 70 persen, artinya pemerintah tersebut gagal.
Jadi sosok hantu bernama Tito Karnavian ini akan membuat ASN dan pejabat publik kejang-kejang. Mereka harus profesional, atau dicabut. Jangan modal SARA, modal galak, bisa memimpin kota. Kalian harus masuk.
Kalau si galak bener Edy pernah mengeluarkan surat edaran bahwa ASN yang dipanggil KPK harus disetujui oleh galakbener, untuk Tito tidak bisa demikian kawan. Apakah balai kota di Indonesia akan menjadi seperti rumah hantu bagi para pejabat korup?
Begitulah tanya-tanya.
Artikel ini telah tayang Seword.com
Pingback: toys
Pingback: viagra without a doctor
Pingback: how to get ciails without a doctor
Pingback: debt management payday loans
Pingback: non-prescription cialis online pharmacy
Pingback: how much is viagra with a prescription
Pingback: buy online viagra
Pingback: buy online viagra
Pingback: can i buy ativan online
Pingback: dapoxetine available in the us
Pingback: hydroxychloroquine tablets buy online
Pingback: hydroxychloroquine testing update
Pingback: first time ivermectil user
Pingback: mixing priligy and alcohol
Pingback: ceftriaxone and stromectol
Pingback: purchase ivermectin online
Pingback: cialis price
Pingback: viagra alternative
Pingback: cheapest viagra online
Pingback: sildenafil 50 mg
Pingback: buy viagra
Pingback: viagra sale
Pingback: otc viagra
Pingback: liquid cialis
Pingback: cialis coupon
Pingback: hydroxychloroquinne 1000 mg tablets
Pingback: gay speed dating in los angeles
Pingback: ivermectin 12
Pingback: ivermectin pulled from shelves
Pingback: soolantra 6 capsule uses
Pingback: online generic viagra
Pingback: viagra en ligne
Pingback: viagra prescriptions over internet
Pingback: viagra cock