Connect with us

Pemerintah Ingin Peran PT PIM Dalam Pemenuhan Kouta Pupuk Nasional, Kunjungan Wamentan Dukung Pabrik Amoniak Beroperasi

Pemerintah Ingin Peran PT PIM Dalam Pemenuhan Kouta Pupuk Nasional, Kunjungan Wamentan Dukung Pabrik Amoniak Beroperasi

Kunjungan Wamentan RI Dan Rombongan Disambut Baik oleh pimpinan PT Pupuk Iskandar muda dan jajaran (Dok : Dita)

Pemerintah Ingin Peran PT PIM Dalam Pemenuhan Kouta Pupuk Nasional, Kunjungan Wamentan Dukung Pabrik Amoniak Beroperasi

“Pabrik PIM I berhenti cukup lama karena keterbatasan bahan baku gas, maka atas instruksi Presiden, saya diminta meninjau langsung kondisi perbaikan pabrik PIM I agar bisa spin up dan berproduksi kembali,” kata Wamentan Harvick, Wamentan kementerian pertanian republik Indonesia

KONTRA.ID,- Kementerian pertanian republik Indonesia melalui Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi lakukan kunjungan kerja pada PT Pupuk Iskandar Muda di Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada Rabu (8/9/2021).

Dalam Kunjungannya ini, Wamentan RI didampingi wakil direktur utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto beserta rombongan.
Kedatangan wamentan RI dan wadir PT Pupuk Indonesia ini, disambut baik oleh Direktur Utama PT PIM Budi Santoso Syarif, Direktur Keuangan dan Umum Rochan Syamsul Hadi, Direktur Operasi dan Produksi Jaka Kirwanto, Dinas Pertanian Aceh Utara, serta Jajaran SVP PIM.

Pada kunjungan ini, Wakil Menteri Pertanian melakukan plan tour ke Pabrik PIM dan II, guna meninjau langsung gudang pupuk urea untuk melihat ketersediaan stok pupuk di PIM guna menyambut Musim Tanam II Tahun 2021, serta peninjauan Protek NPK dan IMIA.

Wamentan RI juga mendukung PT PIM agar menghidupkankan kembali pabrik amoniak, guna pemenuhan kouta pupuk nasional, khususnya wilayah pemasaran PT PIM.

“Pabrik PIM I berhenti cukup lama karena keterbatasan bahan baku gas, maka atas instruksi Presiden, saya diminta meninjau langsung kondisi perbaikan pabrik PIM I agar bisa spin up dan berproduksi kembali,” kata Wamentan Harvick, Wamentan kementerian pertanian republik Indonesia (08/09).

Lebih lanjut kata Harvick, pihaknya telah menyaksikan sendiri bagaimana manajemen Pupuk Indonesia bersama PIM telah melakukan banyak hal dalam waktu singkat untuk mengatasi permasalahan di PIM, terutama soal pasokan gas. “Begitu juga perihal rencana pengembangan pabrik pupuk NPK dan lahan IMIA di PIM,”imbuhnya

Dikesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Nugroho Christianto yang saat itu mendampingi Wamentan juga menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan Gas dalam bentuk LNG untuk memenuhi kebutuhan pupuk Urea.

“Untuk pasokan gas, Alhamdulillah sudah relatif cukup terjamin dalam waktu dekat dapat digunakan” tutur Nugroho.

Dalam hal ini, Direktur Utama PT PIM, Budi Santoso Syarif, saat mendampingi Harvick meninjau gudang pupuk bersubsidi dan non subsidi menyampaikan bahwa stok pupuk di PIM saat ini sebesar 51.152 ton pupuk urea. “Sedangkan realisasi penyaluran hingga akhir Agustus 2021 sebesar 242.872 ton urea untuk seluruh wilayah pemasaran PIM yaitu Aceh, Sumut, Riau, Sumbar, Kepri, Jambi, Kalteng, Kalbar, Kalsel,” jelasnya

Lanjut Budi, PT PIM membutuhkan bahan baku Gas sebesar 55 MMSCFD untuk satu pabrik. “Jika PIM I dihidupkan maka kebutuhan bahan baku gas dua kali dari sekarang, untuk itu kami berharap pemerintah tetap mendukung PIM untuk kecukupan bahan baku gas untuk kebutuhan dua pabrik dengan harga kompetitif,” terang Budi.

Disela waktu kunjungan Wamentan ini, Direktur Keuangan & Umum PIM, Rochan Syamsul Hadi menerangkan bahwa PIM juga memasarkan produk non subsidi yaitu Pupuk Polivit dan NPK untuk mendukung kebutuhan petani.

“Saat ini PIM juga sedang membangun pabrik pupuk NPK Chamical kapasitas 500 ribu ton pertahun, inshaAllah akhir tahun 2022 bisa berproduksi,” pungkas Rochan. **

Continue Reading
You may also like...

Ikhtiar manusia dan Takdir dari Tuhan

3 Comments

3 Comments

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in

To Top